Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Segera Beramal Saleh Sebelum Datang Tujuh Perkara

13 Juni 2023   11:17 Diperbarui: 14 Juni 2023   03:47 1154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Usai shalat subuh berjamaah, dilanjutkan dengan Kajian Islam Ahad Subuh atau yang biasa disingkat KISAH. Pada Minggu 11 Juni 2023 atau 22 Dzulqaidah 1444 H di pekan kedua mengupas kajian tafsir dengan tema "7 Sebab Menyegerakan Amal Shaleh".

Kajian disampaikan oleh Ustadz Rikza Maulan. Lc, MA. Berikut kajiannya:

Rasulullah bersabda, "Bersegeralah dengan amal-amal shaleh sebelum 7 perkara. Apakah kalian menunggu (beramal) sampai tiba kefakiran yang dapat melupakan, atau menunggu datangnya kekayaan yang dapat menimbulkan kesombongan, atau menunggu sakit yang dapat merusak, atau menunggu tua renta yang melemahkan, atau menunggu mati yang mengakhiri segalanya, atau menunggu datangnya Dajjal, yang menjadi fitnah terburuk yang dihadapi manusia, atau menunggu datangnya hari kiamat, sedangkan Kiamat adalah sesuatu yang amat berat dan amat menakutkan " (HR. Imam Turmudzi)

Ustadz mengingatkan tujuh hal tersebut jangan sampai membuat kita lalai mengerjakan amal shaleh. Karena Allah ketika menciptakan manusia hidup di dunia tujuannya adalah memang untuk beramal saleh, beribadah di dunia. Apapun kondisinya.

Sebagaimana firman Allah dalam surat Az Zariyat ayat 56, "Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepadaKu". Allah mengingatkan kita untuk tidak melupakan kehidupan di dunia untuk tujuan akhirat.

Adapun tujuh perkara yang dimaksud dalam hadist tersebut, yaitu:

1. Jangan menunggu fakir

Fakir adalah keadaan seseorang yang tidak memiliki harta atau miskin  Kefakiran sering melalaikan manusia dari banyak kebaikan karena sibuk mencari rezeki atau mencari nafkah. Ia melupakan perkara-perkara dalam hidupnya.

Miskin itu bukan hanya berarti dari berpunya menjadi tidak berpunya. Bisa juga berarti penurunan finansial. Misalnya, dulu kita punya double x sekian gaji, double digit. Karena memasuki masa pensiun, tidak lagi mendapatkan gaji sebesar itu. Mungkin dapat pensiun, tapi jumlahnya jauh menurun.

Kekurangan ini juga meliputi sandang, pangan, papan. Kadang susah buat menyekolahkan anak. Mau sekolah di negeripun mahal.

Ketika memiliki harta, menunda-nunda waktu untuk berinfaq. Saat kefakiran datang, menyesal mengapa tidak berinfak sejak dulu.

2. Jangan menunggu kaya

Biasanya seseorang dalam kondisi kaya ia akan sombong dan melampui batas. Bahasa kasarnya songong. Suka meremehkan orang lain, bakhil atau pelit, suka memendam harta Kecuali orang kaya yang shaleh.

Apabila Allah memberikan kekayaan kepada seorang hamba kemudian ia tidak sombong, dan ketika diberikan kemiskinan ia tidak lalai, ibadahnya tekun, akhlaknya lurus, maka ini merupakan kenikmatan dan kebahagiaan dunia.

Orang beramal jika mempunyai harta yang banyak? Yang ada hidupnya disibukkan untuk mencari harta. Harta yang terkumpul dianggap semua miliknya karena ia bersusah payah. Menafikan kekuasaan dan pertolongan Allah. Binasalah hidupnya. Letih di dunia, merana di akhirat.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
3. Jangan menunggu sakit

Tidak sedikit pula orang bersedekah ketika penyakit telah menggerogoti. Tubuh lemah tidak berdaya. Hendak makan namun banyak pantangan. Berharap kesembuhan dengan sedekah.

Kadang sakit bisa merusak keadaan dan aktivitas kita. Tadinya bisa jalan, jadi tidak bisa jalan. Tadinya bisa sujud, jadinya tidak bisa sujud. Tadinya bisa beraktivitas, jadi tidak bisa beraktivitas.

Sakit dapat merusak keadaan manusia. Apabila ia sakit, maka hati tertutup, dunianya sempit dan hanya mementingkan dirinya sendiri. Ia menjadi tidak senang dengan orang lain dan tidak perhatian dengan keluarganya.

Banyak sekali manusia pada pagi harinya dalam keadaan sehat, petangnya menjadi lemah dan sakit atau sebaliknya. Maka dari itu wajib bagi manusia untuk menyegerakan berbuat amal shalih, karena ditakutkan akan datang hal-hal buruk semacam itu.

4. Jangan menunggu tua

"Tua renta yang melemahkan." Apabila manusia sudah lanjut usia ia akan kembali seperti pada masa kecil, pada masa kanak-kanaknya. Jika saat muda dikenal cerdas, bisa jadi saat tua dalam keadaan pikun atau pikiran lemah, yang bisa jadi merepotkan orang-orang.

Sungguh Nabi SAW juga memohon perlindungan kepada Allah dari penyakit ketuaan (pikun). Kita memohon kepada Allah supaya melindungi kita semua dari penyakit pikun.

Jika seseorang pikun, maka ia akan lelah dan merepotkan orang lain. Jika manusia diuji dengan penyakit pikun ini, banyak dari mereka yang mengharapkan kematian, baik dengan lisan maupun hati.

 5. Jangan menunggu mati

Kematian tidaklah memandang umur manusia. Ia bisa datang dengan tiba-tiba. Kematian akan datang tanpa diundang, datang dengan tiba-tiba. Ada manusia yang mati di tempat tidur, ada yang mati saat bekerja atau di mana saja. Apabila manusia mati, maka semua amalnya terputus.

Nabi SAW bersabda, "Apabila matinya anak Adam maka amalnya terputus kecuali tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak yang shalih yang mendoakan kedua orang tuanya."

6. Jangan  menunggu datangnya Dajjal

Dajjal itu adalah fitnah terburuk yang akan datang mengenai manusia. Dajjal itu bisa berarti merajelalnya kerusakan dan kesesatan, yang mencampuradukkan yang hak dengan yang batil, yang menyebabkan orang beriman menjadi sesat dan kafir.

Sesungguhnya Dajjal itu kejahatan yang menunggu dan bencananya sangat besar. Umat Islam dapat saling bunuh karena fitnah Dajjaal. Dajjaal memutarbalikan fakta, yang benar menjadi salah, yang salah menjadi benar, yang haram menjadi halal dan yang halal menjadi haram.

Rasul bersabda, "Jika kalian membaca tasyahud, maka berlindunglah dari empat hal, yaitu, 'Ya Allah aku berlindung kepadaMu dari adzab jahannam, dari adzab kubur, dari fitnah kehidupan dan kematian, dan dari buruknya fitnah al-Masih ad-Dajjaal.'" (HR Muslim)

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

7. Jangan menunggu datangnya hari kiamat

Saat itu merupakan waktu yang amat dahsyat dan pahit. Gempa dan musibah yang terjadi tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan dahsyatnya hari kiamat.

Sebagaimana Allah Ta'ala berfirman, "Bahkan hari Kiamat itulah hari yang dijanjikan kepada mereka dan hari Kiamat itu lebih dahsyat dan lebih pahit." (QS. Al-Qamar: 54: 46)

 
Inilah tujuh perkara yang diingatkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kepada kita. Baginda menyuruh kita untuk menyegerakan tujuh amalan ini. Maka, bersegeralah untuk mengerjakan amal shalih sebelum kamu kehilangan waktu.

Maka biasakanlah dirimu untuk melakukan amal shalih. Apabila kamu membiasakan diri melakukan amal shalih, maka akan mudah bagimu untuk melakukannya. Tetapi jika kamu membiasakan diri dengan kemalasan, maka kamu akan lemah dan tidak mampu melakukan amal shalih.

Kita berdoa kepada Allah semoga Allah menolong kita untuk selalu berdzikir, bersyukur, dan melakukan ibadah dengan baik kepadaNya.

Allah mencintai amalan yang dilakukan terus menerus meskipun sedikit. Mudah-mudahan kita semua diberi hidayah dan keistiqomahan dalam usaha menggapai keridhaanNya, dalam mengerjakan amal shaleh.

Semoga  kita diwafatkan dalam keadaan husnul khotimah. Mudah-mudahan kita istiqamah mengikuti sunah-sunah Nabi Saw hingga akhir hayat. Aamiin ya robbal  'alamin.

Demikian. Wallahu'alam bisshow

Setelah kajian dilanjitkan dengan sarapan bersama. Gratis, tidak dipungut biaya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun