Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kajian Tafsir Surah Al-Jumu'ah Ayat 1-8

5 Juni 2023   22:01 Diperbarui: 5 Juni 2023   22:27 902
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Usai shalat subuh berjamaah, Minggu 4 Juni 2023, dilanjutkan dengan Kajian Islam Ahad Subuh (KISAH) di Masjid Al Ihsan Permata Depok, Pondok Jaya, Cipayung, Kota Depok, Jawa Barat.

Pekan pertama biasanya kajian tafsir Alquran. Kali ini mengupas surah Al Jumu'ah ayat 1-8. Surat Al Jumu'ah ini terbagi 2 tema. Ayat 1 - 8 tentang peringatan kepada kaum kafir.  Ayat 9 - 11 tentang perintah shalat jumat dan mencari rezeki Allah.

Kajian disampaikan oleh Ustadz KH. Dr. Ahmad Badrudin, Lc, MA. Sebelum kajian dimulai, ustadz bersama jamaah membaca surah Al Jumu'ah secara bersama dari ayat 1 sampai ayat 8.

Ustadz menyampaikan surah Al-Jumu'ah adalah surah ke-62. Diturunkan di Madinah pada periode Nabi hijrah karena perintah shalat Jumat diturunkan di Madinah.

Surat ini terdiri atas 11 ayat. Nama Al Jumu'ah berarti hari Jumat. Diambil dari perkataan Al-Jumu'ah (Jama`) yang terdapat pada ayat ke-9 surat ini.

Berikut kajiannya:
Ayat 1: Apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi senantiasa bertasbih kepada Allah. Maharaja, Yang Mahasuci, Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana.

Ustadz menyampaikan surat Al Jumu'ah diawali dengan pernyataan Allah tapi bersifat perintah. Allah menyatakan semua makhluk yang ada di langit dan di bumi, berarti di langit juga ada penghuninya yang bermukim di langit yaitu para malaikat, semua bertasbih kepada Allah.

Baik itu makhluk bernyawa maupun tidak bernyawa. Baik itu benda mati maupun benda hidup. Baik dia berakal ataupun tidak berakal. Hewan, burung-burung, tumbuhan, pepohonan, bebatuan bertasbih kepada Allah.

Tasbih itu artinya menyucikan Allah dari sifat-sifat tidak layak yang disematkan kepada Allah. Sifat-sifat yang tidak patut diberikan kepada Allah. Misalnya Allah punya anak, punya pasangan. Ini adalah kejahatan yang paling besar. Mahasuci Allah dari apa yang mereka sifatkan. Karena yang punya anak itu makhluk dan lemah.

Semua makhluk mengesakan Allah, menauhidkan Allah. Bahkan orang atheis sekalipun mengakui keesaan Allah. Memanggil-manggil Allah dalam keadaan genting (diterpa ombak dan badai). Karena fitrah manusia itu mengesakan Allah, bertuhan hanya kepada Allah meski hatinya sering mendustakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun