Dari Ummu Athiyyah ia berkata, "Rasulullah shallallahu alai wasallam memerintahkan kepada kami agar mengajak serta keluar melakukan shalat Idul Fitri dan Idul Adha para gadis, wanita haid, dan wanita yang sedang dipingit. Adapun wanita haid, mereka memisahkan diri dari tempat pelaksanaan shalat dan mereka menyaksikan kebaikan serta dakwah kaum muslimin." (HR. Bukhari dan Muslim)
Karena itu, Â sebagai umat Nabi Muhammad Saw, kita terus berupaya untuk mengikuti sunah-sunahnya. Salah satu sunnahnya yaitu melakukan salat Ied di musalain. Musholain ini artinya tanah lapang.
Masyarakat berduyun-duyun datang untuk menyampaikan atau menyaksikan dan sekaligus mengungkapkan rasa bahagianya karena telah menyelesaikan ibadah selama satu bulan yaitu bulan Ramadhan.
"Kita merayakan sebuah kemenangan yang mudah-mudahan ini adalah kemenangan hati ini untuk kita semua agar apa yang telah kita lakukan selama bulan suci Ramadan diterima oleh Allah subhanahu wa ta'ala.
Ustadz menyampaikan kita lakukan telah mengumpulkan tiga bentuk kesabaran. Pertama, sabar dalam melaksanakan ketaatan kepada Allah. Kedua, sabar dalam menjauhi apa yang dilarang oleh Allah. Ketiga, sabar dalam menghadapi takdir yang kadang belum sesuai dengan hawa nafsu kita.
Karena itu, sangat pantas Allah Subhanahu Wa Ta'ala memberikan balasan kepada orang-orang yang pantas untuk mendapatkannya ketika kesabaran mengiringi ibadah-ibadahnya selama bulan suci Ramadan.
Rasullullah bersabda yang di dalamnya ada Hadist Qudsi, "Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat.
Allah Ta'ala berfirman (yang artinya), "Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku.
Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi." (HR. Bukhari no. 1904, 5927 dan Muslim no. 1151)
Ibadah puasa ini sangat spesial karena sifatnya sangat rahasia dan privasi. Kadang seseorang berdusta di hadapan keluarganya ataupun dia berdusta pada dirinya sendiri dengan mengatakan bahwa dia berpuasa yang nyatanya saat di luar rumah dia tidak berpuasa.
Â
"Amalia Ramadan yang sudah kita lakukan dengan baik dan benar dan kita lakukan selama 30 hari, mulai dari awal Ramadan sampai dengan akhir Ramadan di tahun 1444 Hijriah ini kita, mudah-mudahan apa yang kita lakukan diterima oleh Allah subhanahu wa ta'ala," kata Ustadz.