Setelah itu, tepat pukul 07.00 WIB, shalat ied pun dimulai. Shalat diimami oleh Ustadz Saptaji Al Hafiz.Â
Usai shalat dilanjutkan dengan khutbah yang disampaikan oleh  Ustadz KH Ali Fikri Lc,  MA dengan tema "Ukhuwah Membangun Peradaban Islam Perdep".Â
Dalam khutbahnya, Â ia menyampaikan seyogyanya kita harus bersyukur kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala atas nikmat yang begitu besar yang telah diberikan karena telah dipertemukan dengan bulan suci Ramadan tahun 1444 Hijriyah.
"Ini menjadi penanda bahwa dosa kita selama 1 tahun dari tahun 1443 Hijriyah sampai dengan tahun ini diampuni oleh Allah subhanahu wa ta'ala," katanya.
Sebagai janji Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda, "Sholat lima waktu, antara shalat Jum'at ke Shalat Jum'at dan Ramadhan ke Ramadhan penghapus dosa diantara kesuanya, jika dijauhi dosa-dosa besar" (HR. Muslim)
Ustadz yang menjadi imam dan khotib shalat idul fitri menyampaikan apresiasinya kepada pengurus wilayah Permata Depok karena menyelenggarakan shalat idul fitri di lapangan atau ruang terbuka. Hal yang memang menjadi sunnah Rasulullah. Dengan demikian, kita turut menghidupkan sunnah Rasul.
Berdasarkan riwayat Abu Sa'id Al-Khudri, ia berkata, "Rasul SAW keluar ke tanah lapang pada hari Idul Fitri dan Idul Adha, maka pertama kali yang dilakukannya adalah sholat." (HR Bukhari)
"Saya mengucapkan mabruk, selamat kepada warga Permata Depok atas mampu mengikuti sunnah Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam melaksanakan salat Idul Fitri di tempat terbuka," katanya.
Dikatakan, shalat Idul Fitri sebaiknya dilakukan di tanah lapang dan ini lebih afdal (lebih utama) daripada melakukannya di masjid. Keutamaanya agar para gadis, perempuan yang sedang haid, dan perempuan yang dipingit bisa datang dan menyaksikan shalat Idul Fitri.
"Mereka juga bisa mendengarkan khutbah, meskipun mereka tidak ikut melaksanakan shalat," katanya.