Dokter Dita menambahkan, jika tumor masih bisa dioperasi, dibuang dari sumber kankernya, itu masih sangat bagus. Artinya, itu masih dalam stadium dini dan setelah operasi bisa dilihat untuk melanjutkan pengobatan lain atau tidak.
Kanker penyebab utama kematian di dunia
Corporate Secretary RS Siloam Group Ratih Hadiwonoto turut memberikan penjelasan. Dikatakan, adanya kampanye ini tidak lepas dari fakta bahwa kanker menjadi penyebab utama kematian di seluruh dunia. Pada 2020 saja hampir 10 juta kematian terjadi akibat kanker.Â
Di Indonesia sendiri berdasarkan data Kementerian Kesehatan tahun 2022, angka kejadian penyakit kanker di Indonesia terbilang cukup tinggi. Tercatat kematian akibat kanker sebesar 136 orang per 100.000 penduduk. Atas jumlah ini, Indonesia berada pada urutan ke-8 di Asia Tenggara untuk kasus kanker.Â
Dari sekian banyak jenis kanker, ternyata kanker payudara merupakan kanker yang paling banyak ditemukan di dunia dan di Indonesia, tentunya. The Global Cancer Observatory menemukan sebanyak 17% dari seluruh kasus kanker adalah kanker payudara.Â
Angka kematian global akibat kanker payudara mencapai 7% di tahun 2020. Sementara itu, berdasarkan data Kementerian Kesehatan, di Indonesia, kanker payudara menyebabkan 10% kematian pada seluruh penderita kanker.
Pada perempuan, angka kejadian tertinggi adalah kanker payudara yaitu sebesar 42 per 100.000 penduduk.
Sayangnya, sebanyak 70% pasien kanker payudara telah memasuki stadium 3 saat terdeteksi. Dalam kondisi ini prognosis kemungkinan hidup pasien di stadium 3 sebesar 10-25%.Â
Padahal, bila dideteksi lebih awal, prognosis kemungkinan hidup pasien kanker payudara rata-rata bisa lebih lama. Jika terdeteksi pada Stadium 1 maka prognosis kemungkinan hidup pasien dalam 5 tahun bisa mencapai 90-95% dan 70-75% pada stadium 2.
"Tingginya prognosis hidup bila kanker terdeteksi di Stadium 1 dan 2 ini menunjukkan pentingnya deteksi dini untuk dilakukan oleh setiap individu, baik secara mandiri dan yang terutama pemeriksaan secara medis," terangnya.
Sayangnya, meski terdapat kemajuan dalam penanganan kanker di Indonesia, ternyata masih banyak masyarakat yang belum dapat mengakses atau mendapatkan layanan kanker yang layak.Â