"Kami turut prihatin atas musibah bencana alam yang dialami masyarakat di Kabupaten Cianjur pada tahun lalu. Terlebih musibah ini berdampak terhadap masa depan anak-anak dan remaja di Cianjur," ujarnya.
Dikatakan, dampak bencana telah memperparah kondisi pendidikan dan psikososial anak-anak di Cianjur. Membuat mereka lebih rentan terhadap ancaman kekerasan fisik, emosional, dan eksploitasi termasuk kehilangan hak belajar.
Dukungan kesehatan mental dan psikososial, penyediaan kesempatan belajar berkualitas, dan pemahaman tentang satuan pendidikan aman bencana sangat penting untuk memperkuat ketahanan anak-anak di situasi sulit.
Karena itu, lewat dukungan ketiga program tersebut, pihaknya ingin generasi muda Cianjur dapat memperkuat ketahanan mereka di masa sulit ini.
"Sehingga mereka tetap dapat tumbuh dengan psikis dan fisik yang baik dan tetap dapat mendapatkan pendidikan berkualitas dalam situasi normal maupun darurat," katanya.
H. Akib Ibrahim, S.Pd., MM selaku Plt Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Cianjur, menyampaikan apresiasinya atas dukungan yang sudah diberikan P&G Indonesia dan Save the Children Indonesia.
"Saya berharap pemulihan bangunan sekolah bisa dipercepat, agar anak-anak tidak lagi belajar di tenda darurat seperti ini," katanya.
Mewakili masyarakat Cianjur, pihaknya menyampaikan rasa terima kasih atas aksi tanggap darurat yang dilakukan P&G dan Save the Children bagi anak-anak dan guru. Pihaknya berharap dukungan ini dapat mendorong semangat para siswa dan guru untuk kembali bangkit dan pulih di tengah keterbatasan akibat bencana.
"Semoga bantuan ini dapat mengakselerasi proses pemulihan sektor pendidikan, sehingga kegiatan belajar mengajar dapat kembali normal, aman dan nyaman seperti sediakala," katanya.
Ia mengungkapkan, kondisi anak-anak di Cianjur masih memiliki ketimpangan dan keterbatasan kesempatan untuk mengakses berbagai layanan dasar Pendidikan. Terlihat dari Data Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat (Jabar) terkait Rata-rata Lama Sekolah (RLS) tahun 2022.
Disdik Jabar melaporkan Kabupaten Cianjur merupakan Kabupaten terendah ketiga di Jawa Barat dengan capaian RLS masih di angka 7.20, dibandingkan dengan rata-rata kabupaten lain di Jabar yang mencapai 8.78 tahun.