Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Sekolah Darurat Pascagempa, Siswa SMPN 5 Cianjur Belajar di Tenda

3 Maret 2023   15:52 Diperbarui: 3 Maret 2023   18:32 923
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Direktur Komunikasi P&G Ovidia Nomia memberikan keterangan (dokpri)
Direktur Komunikasi P&G Ovidia Nomia memberikan keterangan (dokpri)
Program Dukungan Psikososial (Physchosocial Support) adalah program kesehatan mental untuk meningkatkan kesejahteraan psikososial siswa yang terdampak bencana. Program ini juga untuk memperkuat ketahanan dan membantu mereka mengatasi kesulitan selama dan setelah krisis (gempa bumi).

Dukungan program ini dinilai penting, mengingat stres yang berkepanjangan akibat terganggu atau tidak bersekolah, kasus kekerasan, pelecehan, eksploitasi dan penelantaran yang mungkin terjadi selama dan setelah gempa, akan berdampak serius pada jangka panjang,

Termasuk dapat menganggu perkembangan dan pembelajaran siswa serta meningkatkan risiko masalah kesehatan fisik di masa dewasa.

Adapun Program Pendidikan dalam Situasi Darurat (Education in Emergency), adalah program fasilitasi yang bertujuan memastikan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tetap dapat dilakukan di masa bencana.

Pendidikan keadaan darurat ini juga memberikan perlindungan fisik, psikososial dan kognitif guna memastikan anak-anak dapat belajar secara aman terlepas dari siapa mereka, di mana mereka tinggal atau apa yang sedang terjadi di sekitar mereka.

Sementara itu, Program Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB/Safe School) bertujuan untuk meningkatkan kemampuan satuan pendidikan dalam menanggulangi dan mengurangi risiko bencana, memastikan keberlangsungan layanan pendidikan pada satuan pendidikan yang terdampak bencana. 

Program ini dilakukan melalui implementasi 3 pilar SPAB yaitu Fasilitas Sekolah Aman, Manajemen Bencana di Sekolah, Pendidikan Pencegahan dan Pengurangan Risiko Bencana.

Ketiga program tersebut telah berlangsung sejak Januari 2023 dan akan rampung pada April 2023. Diharapkan dapat menjangkau 300 guru dan 2.300 siswa yang merupakan bagian dari 15 sekolah binaan program "We See Equal" P&G Indonesia di Kabupaten Cianjur.

"Dari total 300 guru tersebut, sebanyak 30 guru yang mewakili sekolahnya diberikan pelatihan untuk dapat menjadi master trainer bagi guru lainnya," kata Presiden Direktur P&G Indonesia Saranathan Ramaswamy.

Program tersebut dilaksanakan oleh tenaga ahli Save the Children Indonesia yaitu dari bidang Mental Health and Psychosocial Support (MHPSS), Child Protection & Education in Emergencies.

Pihaknya berharap dari program tersebut dapat memberikan dukungan mental dan menguatkan para siswa. Selain itu, dapat memberikan semangat belajar di situasi darurat untuk para guru dan seluruh warga sekolah, meskipun sedang dalam masa transisi darurat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun