Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Mengapa Harus Belajar Tahsin?

12 Februari 2023   16:09 Diperbarui: 12 Februari 2023   16:47 625
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kelas tahsin bersama Ustadzah Zahra Faiza (dokumen pribadi)

Sabtu 11 Februari 2023, jadwal kelas tahsin di Masjid Al Ihsan Permata Depok, Pondok Jaya, Cipayung, Kota Depok. Ini menjadi tahun keempat bagi saya mengikuti kelas tahsin. Dimulai sejak wabah Covid-19 melanda Indonesia.

Program Kelas Tahsin sendiri sudah lama ada, tapi saya baru menyadari atau mengetahui ya 3-4 tahun terakhir ini. Telat sih, tapi tidak ada kata terlambat untuk belajar dan meski usia juga tidak lagi muda. Ada beberapa guru yang mengajarkan dengan berbeda hari.

Seharusnya saya masuk di kelas Senin dan Rabu. Kelas yang ditujukan bagi "murid" yang sudah menuntaskan materi Mutqin dan beralih membaca Alquran. Tapi berhubung hari kerja, jadi saya minta di hari Sabtu berbarengan dengan "murid" yang mempelajari materi Mutqin.

Tidak apa-apa. Ada untungnya juga sih. Saya jadi bisa kembali mengulang materi-materi yang sudah saya pelajari. Untuk menguatkan ingatan saja. Menyimak kembali penjelasan Ustadzah Zahra Faiza atas satu materi.

Kebetulan, saya sudah di juzz 28. Meski saya sudah bisa dibilang lancar membaca Alquran sesuai tadjwid, tetap saja masih ada kesalahan saat membacanya sehingga perlu dikoreksi oleh Ustadzah. Terkadang juga apa yang saya baca aman-aman saja alias tidak ada kesalahan.

Kalau kata Ustadzah sih sudah ada peningkatan dibandingkan saat awal mengikuti kelas tahsin. Di awal-awal itu saya ternyata banyak mengalami kesalahan membaca Alquran. Misalnya, harusnya 2 harakat eh dibaca 1 harakat. Harusnya dibacanya pendek eh ternyata saya membacanya panjang.

Cara membaca makhraj juga sering banget dikoreksi. Dulu mana saya tahu huruf "qolqolah" yang kalau dibaca harus memantul. Dulu mana saya tahu huruf izhar yang kalau dibaca harus jelas. Dulu mana saya tahu tanda waqaf dan banyak lagi ketidaktahuan saya yang lainnya.

Saat itu, saya merasa saya sudah lancar membaca Alquran. Terlebih saya pernah ikut lomba murrotal dan meraih juara harapan. Dulu banget itu, sebelum saya menikah.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

Ternyata, saya baru menyadari kalau membaca Alquran saya masih banyak yang salah. Pantas, ketika saya ikut lomba MTQ di babak penyisihan saya gagal masuk ke babak berikutnya alias mental. Sok yakin banget sih saya. Kepedean banget hahaha...

Syukurlah Allah memberikan jalan kepada saya untuk memperbaiki bacaan Alquran saya. Ya dengan mengikuti kelas tahsin yang menjadi salah satu program DKM Al Ihsan Permata Depok.

Saya memulainya dari nol. Kembali mengenal huruf hijaiyah beserta cara membacanya sesuai hak huruf itu berbunyi. Ternyata, apa yang saya pelajari sejak saya masih kecil, banyak kekeliruan. Tidak dikoreksi oleh guru mengaji saat itu. Mungkin karena masih anak-anak, biar saya dan yang lain tetap semangat mengaji.

Justru karena dibiarkan keliru, jadi kesalahan itu terus terjadi hingga dewasa. Tapi tidak apa-apa. Tidak ada kata terlambat untuk belajar atau memperbaiki diri. Kata Ustadzah, Allah tidak melihat hasil tapi melihat prosesnya. Bagaimana kita berusaha untuk memperbaikinya.

Hukum mempelajari Alquran itu sendiri baik belajar memperbaiki bacaan sesuai ilmu tajwid (belajar tahsin) maupun mengkaji isi kandungannya dihukumi wajib. Tapi belajarnya jangan sendiri. Harus ada guru yang mendampingi agar kita menjadi mengetahui kesalahan kita dan memperbaikinya.

Lantas apa pentingnya belajar tahsin Alquran? 

Ya, penting banget. Terlebih jika kita belum lancar membaca Alquran. Jadi, perlu belajar memperbaiki bacaan sehingga tidak salah atau keliru dalam membaca Alquran, kitab suci umat Islam. Karena, setiap perbedaan membaca satu huruf saja sudah memiliki makna yang berbeda.

Apa itu tahsin? Yang perlu disadari belajar dan mengamalkan ajaran yang terdapat di dalam Alquran tidak boleh sembarangan. Semuanya harus berdasarkan ilmu dan sanadnya. Secara sederhana, tahsin artinya memperbaiki bacaan Alquran.

Bahwa dalam membaca kitab suci Alquran harus tepat dan benar demi menjaga kemurnian mukzijat yang diturunkan kepada Rasulullah SAW. Sebagaimana asal kata tahsin yaitu "hasana" yang artinya baik atau memperbaiki, menguatkan, dan memperkaya.

Tentu saja belajar tahsin tidak lepas dari ilmu tajwid. Ini adalah ilmu yang mempelajari kaidah-kaidah dan cara mengucapkan atau membunyikan setiap huruf dalam Alquran dengan baik dan benar beserta dengan hukum bacaannya.

Jadi, ada proses penyempurnaan dalam melafalkan pengucapan huruf di dalam Alquran. Baik itu pengucapan hukum hubungan antara huruf dengan huruf lain seperti bacaan izhar, ikhfa, idgham, dan bacaan lainnya dalam ilmu tajwid.

Hukum belajar tahsin atau ilmu tajwid adalah fardhu kifayah. Sementara itu, hukum membaca Alquran dengan menggunakan aturan ilmu tajwid adalah fardu 'Ain. Maka, membaca Alquran dengan menerapkan hukum bacaan sesuai ilmu tajwid hukumnya menjadi wajib karena Allah menurunkan Alquran beserta dengan tajwidnya.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

Mengapa belajar tahsin?

Pertanyaannya, apakah kita yakin bacaan Alquran yang kita baca selama ini dibaca dengan baik dan benar sesuai tuntunan Rasulullah? Apakah kita telah membaca setiap huruf sesuai dengan sifat dan makhrajnya?

Jadi, bagi kita yang belum lancar membaca Alquran maka belajarlah sehingga bisa membaca kitab suci yang berdasarkan ilmu tajwid. Bagi yang sudah merasa lancar juga perlu belajar tahsin karena belum tentu apa yang dibaca itu baik dan benar.

Berikut alasan mengapa belajar tahsin sangat dibutuhkan.

Pertama, melantunkan Alquran sesuai tajwid hukumnya fardhu ain. Artinya, wajib dilakukan oleh umat muslim yang telah memenuhi syaratnya. Dalam Islam, meninggalkan aktivitas yang hukumnya fardu ain akan menyebabkan kita mendapatkan dosa.  Aktifitas yang dimaksud di antaranya yaitu shalat 5 waktu, berpuasa, haji bagi yang mampu, mengeluarkan zakat, berbakti pada orang tua.

Dengan kata lain, fardhu 'ain adalah kewajiban perorangan yang wajib dilakukan oleh seorang muslim dan tidak dapat diwakilkan. Kewajiban ini bila seseorang telah memenuhi syarat yang telah ditentukan, seperti berakal dan baligh.

Intinya, hukum fardhu 'ain ini kewajiban individu yang tidak bisa diwakilkan kepada kepada orang lain bila tidak dilaksanakan.

Sementara itu, mempelajari teori untuk membaca Alquran hukumnya fardhu kifayah. Artinya, kewajiban ini jika telah dilakukan beberapa orang atau telah ada yang mewakilkan maka gugur kewajiban individu untuk melakukan kewajiban ini.

Tetapi praktik membaca Alquran sesuai dengan tajwid dan kaidah hukumnya fardhu ain. Bagaimana bisa seseorang dapat membaca Alquran dengan baik jika tidak ingin belajar memperbaikinya? Bukan begitu?

Karena membaca Alquran sesuai tajwid hukumnya fardhu ain, maka hal ini menjadi alasan utama mengapa harus belajar memperbaiki bacaan. Tidak ada kata terlambat untuk belajar bahkan jika sudah dewasa dan tua sekalipun.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
Kedua, untuk memuliakan Alquran. Setiap muslim sangat diutamakan untuk membaca Alquran dengan baik dan benar karena hal ini menjadi salah satu bentuk untuk memuliakan Alquran. Sebagaimana kita ketahui Alquran adalah wahyu Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril sebagai pedoman hidup manusia.

Itu sebabnya, ketika membaca Alquran tidak boleh sembarangan tanpa kaidah karena Alquran adalah firman Allah yang suci. Sebagai umat muslim yang baik sepantasnya kita harus belajar membaca Alquran sesuai dengan hukum bacaannya.

Ketiga, agar tidak mengubah arti ayat. Membaca Alquran tanpa didasari ilmu tajwid, bisa menyebabkan kesalahan yang fatal karena bisa mengubah makna dari firman Allah tanpa disadari. Perlu diketahui setiap huruf pada Alquran memiliki sifat dan cara membacanya yang berbeda-beda.

Jika terdapat kesalahan dalam membaca huruf pada Alquran, maka maknanya pun akan berubah. Karena itu, harus berhati-hati dan senantiasa belajar ilmu tajwid.

Keempat, agar bacaan menjadi penyejuk hati bagi diri sendiri dan orang lain. Tentunya sangat berbeda ketika mendengar bacaan Alquran yang sudah baik dan bacaan Alquran yang belum sempurna.

Pentingnya untuk belajar tahsin yaitu supaya bacaan Alquran kita dapat menjadi penyejuk hati bagi diri sendiri maupun orang lain yang mendengarnya.

Allah menjadikan Alquran itu sebagai obat. Baik itu obat jasmani maupun obat rohani. Jika membaca Alquran dengan baik maka Allah senantiasa memberikan kesejukan hati dan kesembuhan bagi siapa pun yang membaca dan mendengarnya.

Hal yang dibahas dalam tahsin, di antaranya makharijul huruf yang berkaitan dengan tempat keluarnya huruf atau hijaiyah, shifatul huruf membahas seputar tata cara pengucapan sehingga bisa membedakan antara satu huruf dengan huruf lainnya.

Selain itu, ahkamul huruf membahas mengenai hukum-hukum bertemunya dua huruf saat membaca Alquran atau ahkamul huruf. Misalnya, saat membaca antara alif lam ta'rif pada huruf hijaiyah, maka ada yang dibaca idzhar dan ada yang diidhgomkan.

Hal lain yang dibahas yaitu ahkamul mad wal qashri, yaitu mengenai panjang atau pendeknya bacaan. Misalnya seperti mad thobi'i, mad badal, mad iwadl, mad farq dan masih banyak lagi. Ada juga ahkamul waqfi wal abtidai yang berkaitan dengan tata cara berhenti dan memulai kalimat dalam Alquran. Dan lain sebagainya.

Belajar tahsin dengan sungguh-sungguh dan mengikuti kaidah dengan benar dan mempraktikkannya akan mendapatkan banyak keuntungan. Bacaan Alquran juga semakin baik dan dapat menuntun kita ke jalan yang lebih baik lagi.

Demikian. Semoga bermanfaat.

Wallahu'alam bisshowab

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun