Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Berisik, Sekolah Larang Siswa Bawa Latto-Latto

11 Januari 2023   22:28 Diperbarui: 11 Januari 2023   22:31 528
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa tidak membuat kepala pusing dan telinga pekak? Kegiatan belajar mengajar pun jadi terganggu. Oke, anggap saja mainnya saat jam istirahat, tetap saja berisik kan?

Baguslah sekolah anak-anak juga membuat peraturan larangan membawa latto-latto. Kalau ketahuan, permainan itu akan disita. Saya setuju. Sita saja. Nanti dikembalikan setelah usai jam sekolah.

Meski tidak ada surat edaran yang dibagikan pihak sekolah mengenai pelarang ini, tapi menurut laporan anak-anak, permainan latto-latto dilarang dibawa ke sekolah. Lebih karena faktor keselamatan dan kenyamanan bersama. Karena bagaimanapun sekolah adalah tempatnya belajar.

Harus diingat, semakin keras benturannya, semakin tinggi risiko kedua bola tersebut pecah dan berserakan. Ketika bola tersebut pecah, bukan tidak mungkin pecahan materialnya akan masuk dan mengenai mata, sehingga meningkatkan risiko kebutaan.

Ya kan jangan sampai menunggu terjadinya korban dulu sekolah baru bertindak. Korban dari latto-latto ini sudah banyak kejadian. Ada yang bibirnya robek sehingga harus dijahit. Ada yang matanya lebam sehingga harus dioperasi. 

Belum lagi jika bola latto-latto terlepas lalu mengenai orang atau kaca atau barang pecah belah lainnya. Bahaya mengintai. Karena itu, harus dicegah. Lebih baik mencegah daripada mengobati, bukan?

Syukurlah, anak-anak saya tidak terlalu maniak juga bermain lato-lato. Hanya sesekali saja dimainkan. Itu juga sebentar. Selanjutnya ditaruh. Kemudian giliran saya yang memainkan. Tek tek tek. Tek tek tek. Tapi cuma sebentar saja kok karena berisik hahaha...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun