Katanya, jika kita memiliki tampilan kulit yang sehat dan merasa bahagia dalam menjalani kegiatan rutinitas sehari-hari, maka hidup pun akan terasa lebih bahagia sehingga akan menularkan energi positif bagi orang-orang di sekitarnya.
Sejatinya sih saya sepakat dengan pandangannya. Saya sendiri bukan tipe orang yang suka ke klinik kecantikan untuk melakukan perawatan. Saya tidak anti ke klinik kecantikan, cuma buang-buang waktu saja, menurut saya mah.
Ya, malas saja karena bisa menghabiskan waktu berjam-jam di sana. Lebih baik menghabiskan waktu bersama anak-anak. Biaya treatment yang tidak murah (bagi saya) itu bisa saya alihkan buat keperluan anak-anak.
Itu sebabnya, saya hanya sekali-sekali saja ke klinik kecantikan. Tidak menjadi sesuatu yang rutin dan bukan sesuatu yang wajib. Mungkin 6 bulan sekali. Bisa juga 1 tahun sekali. Kalaupun mau facial paling ke salon kawan semasa SMP saya atau salon di kompleks rumah.Â
Soalnya terkadang saya juga mendapatkan perawatan wajah dari relasi ketika memperkenalkan treatment baru. Produk-produk skincare atau perawatan kulit yang ada di rumah sebagian besar bukan dapat beli, melainkan dapat kiriman dari relasi saya juga.Â
Itu pun jarang banget saya pakai. Lebih seringnya dipakai anak-anak yang sudah beranjak remaja. Terutama dua anak perempuan saya yang SMA. Sementara si bocil yang juga perempuan, yang baru kelas V SD, ikut-ikutan juga.
Tapi harus saya akui melakukan perawatan wajah membuat saya bisa bersahabat dengan diri saya sendiri. Tubuh dan pikiran saya jadi lebih rileks. Saya juga menjadi nyaman karena merasa perawatan wajah saya sudah ditangani dengan baik oleh dokter.
Selain itu, rasa percaya diri saya meningkat. Â Saya jadi bisa lebih menerima diri saya seutuhnya. Merawat diri bisa jadi salah satu cara melatih saya lebih banyak bersyukur. Semakin banyak bersyukur, semakin besar kebahagiaan yang akan saya rasakan.
Oh iya, ada kisah lucu. Dulu banget, saat melakukan perawatan wajah di klinik Sari Ayu, Kuningan, Jakarta. Ini sih gratis alias tidak bayar. Eh, sepekan berlalu, saya kena cacar air. Sekujur tubuh dan wajah terkena cacar. Wajah yang tadinya mulus jadi bernoda deh. Antara bad mood tapi ingin tertawa hahaha...
Demikian sekelumit kisah kami yang tidak penting ini.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H