Baru deh pukul 2 dini hari, yang berarti Selasa 29 November 2022, anak saya muntah-muntah disertai diare. Hingga paginya kondisi itu masih berlangsung meski sudah saya kerok pakai minyak tawon.
Saya menduga karena "kecelakaan" itu. Soalnya anak saya di hari itu tidak jajan di sekolah. Selain sempat sarapan di rumah, anak saya juga bawa bekal. Tidak saya kasih uang jajan juga karena sepulang sekolah langsung ke gerai waralaba ini.
Berdasarkan penuturan anak saya, ternyata ia sempat menggigit lalat itu. Ia mengira itu kulit ayam yang terjatuh di minuman karena daging ayamnya sempat ia celupi ke dalam minuman.Â
Nah, setelah tergigit ia baru menyadari kalau itu lalat karena rasa dan teksturnya yang berbeda usai ia mengeluarkan lalat dari mulutnya dengan jarinya.
Setelah menyiapkan menu sarapan untuk dua anak saya, si bocil akhirnya saya larikan ke IGD Alia Hospital karena melihat ia begitu lemas. Khawatir dehidrasi saja.Â
Saya naik taksi online karena kebetulan suami lagi ada urusan pekerjaan di luar kota. Ini adalah rumah sakit terdekat dari rumah. Jarak tempuhnya hanya sekitar 1,5 km.
Tibalah di IGD. Setelah diperiksa-periksa oleh dokter jaga, anak saya disarankan untuk dirawat. Kata dokter, mata anak saya terlihat cekung menandakan tubuh dalam keadaan dehidrasi. Karena itu, harus segera ditangani.
Setelah melewati berbagai pemeriksaan, termasuk antigen, akhirnya anak saya dibawa ke ruang perawatan di lantai 6. Diagnosisnya anak saya ada infeksi di saluran pencernaannya atau gastroenteritis dengan kondisi dehidrasi.
Ketika anak saya diperiksa oleh dr. Bramtama Sukma Mulia, Sp.A, kondisi infeksi di saluran cerna bisa jadi karena faktor lalat itu. Namun, bukan hanya itu saja pencetusnya. Yang jelas ada infeksi di saluran pencernaan.
Lalat membawa penyakit yang dibawa dari tempat-tempat kotor seperti limbah, sampah, maupun cemaran lainnya. Satu ekor lalat bisa membawa sekitar 300 lebih jenis virus, bakteri, dan parasit penyebab penyakit.
Kebanyakan bakteri dan kuman penyakit berada pada sayap dan kaki-kaki lalat. Jadi, hanya dengan hinggap 1-2 detik, makanan sudah terkontaminasi kuman penyakit.