"Assalamu'alaikum, Bu Tety...," terdengar suara tetangga saya memberikan salam di siang hari kemarin, Rabu 2 November 2022.
"Wa'alaikumsalam. Tunggu sebentar," jawab saya.
Saya segera beranjak dari sofa di ruang tamu, lalu mencari kerudung saya. Kemudian saya ke kamar mengambil Kartu Keluarga.
Ya, sebelumnya, tetangga saya ini, sudah menginformasikan di group warga jika nanti ada petugas sensus. Para warga dimohon untuk menyiapkan Kartu Keluarganya.
"Wah, Bu Ratna, aku lagi di dokter gigi ini, nggak ada di rumah," timpal seorang warga membalas chat tetangga saya ini.
Saya sudah menduga, tetangga saya ke rumah untuk keperluan yang disampaikannya itu. Terlebih, ia datang tidak sendiri. Di sampingnya, ada seseorang pemuda dengan menenteng semacam papan map. Saya menduga pasti itu petugasnya. Dan, dugaan saya ternyata benar.
"Silakan masuk Ibu Ratna. Silakan duduk," kata saya.
"Ini Kartu Keluarga saya," kata saya ketika keduanya duduk di ruang tamu.
Nama petugas sensus ini adalah Araz Farizi. Dia menunjukkan id card-nya ketika saya menanyakan namanya. Ia menuturkan selama sebulan ini, setidaknya hingga 14 November, dia mendapat tugas untuk mendata warga. Ini ada kaitannya dengan program pendataan Regsosek 2022 atau Registrasi Sosial Ekonomi 2022.
Tapi dia tidak sendiri. Berhubung di Kompleks Permata Depok, Pondok Jaya, Kota Depok, Jawa Barat, ada 12 RT, maka ada satu petugas yang ditempatkan di masing-masing RT. Itu artinya, ada 12 petugas yang melakukan pendataan warga Permata Depok.