Menu Sarapan, Perkedel Nasi Sayur Isi Keju

Sarapan apa ya buat anak-anak? Pertanyaan ini yang selalu melintas usai shalat Subuh. Kalau bisa sih jangan sama dengan hari kemarin. 

Biasanya, setelah mengeksplore dapur, baru terbersit jenis menu sarapan yang akan disajikan.

Ok. Ada nasi sepiring lagi sisa semalam. Mungkin sekitar 250 gram. Ada sayur sawi dan toge. Ada tempe dan tahu juga. Kalau ditumis lagi, beda tipis sih dengan sajian hari kemarin. Bedanya terletak pada campurannya saja.

Bagaimana kalau saya jadikan perkedel nasi saja? Campurannya sayur sawi, toge, dan tempe. Di tengahnya kasih keju melf yang meleleh itu. Sepertinya perlu dicoba nih.

Perkedel yang biasanya terbuat dari kentang, saya ganti dengan nasi. Mengapa tidak? Sama-sama mengandung karbohidrat. Kebetulan juga kentang tidak ada stok hehehe...

Eh saya jadi ingat kalau anak-anak saya tidak suka toge. Rasanya pahit, katanya. Kalau disayur, suka tidak terjamah. Tapi, kalau dijadikan campuran bakwan, dimakan juga. Jadi, sepertinya tidak masalah.

Pertama-tama, saya tumis dulu sayur sawi, toge, dan tempe yang sudah diremes-remes. Bumbu tumisnya biasa saja. Bawang bombai, bawang putih, bawang merah ditumis dengan margarin.

Setelah harum masukkan sayuran, kasih sedikit air, kasih sedikit penyedap rasa. Aduk-aduk, baru masukkan nasi. Aduk-aduk, koreksi rasa. Matang, matikan kompor.

Lalu saya tambahkan satu bungkus tepung bumbu ukuran 40 gram, 5 sendok makan tepung terigu, 1 butir telur ayam, aduk-aduk sampai merata. Siapkan keju melt yang cepat meleleh itu.

Panaskan wajan dengan minyak goreng. Bentuk-bentuk adonan pakai dua sendok, tambahkan seruas jari keju di tengah adonan, bentuk-bentuk, masukkan ke wajan. Goreng sampai agak kecoklatan. Lakukan sampai adonan habis. Angkat, tiriskan, taruh di piring.

Saya taruh di dalam 2 piring, tambahkan saos sambal dan saos cabai, taburi deh dengan keju parut. Sebagai pemanis tampilan, saya tambahkan potongan mentimun.

Taraaa...jadi deh sajian menu sarapan ala Chef Bunda Tety. Tidak perlu tambahkan nasi karena sudah ada nasinya. Jadi tinggal makan. Anggap saja perkedel hehehe...

Apakah anak-anak suka? Alhamdulillah, anak-anak suka. Anak-anak sih bilangnya enak. Rasa pas. Sepiring berisi 5 potong perkedel habis juga disantap.

"Benaran enak Kak?" tanya saya, yang dijawab enak.

"Itu kejunya lumer nggak?" tanya saya yang dijawab lumayan.

Anak kedua saya malah minta bawa bekal ini. Ok, kebetulan perkedelnya masih ada. Taruh deh di wadah bekal, masukkan juga tiga sachet saos sambal jika pedasnya kurang berasa.

Ya begitulah perkedel. Terlihat sederhana tapi  memiliki kedalaman rasa yang menggoda selera. Cukup bergizi juga karena mengandung karbohidrat, vitamin, protein, serat, mineral. 

Demikianlah, sajian hari ini. Terima kasih. Selamat beraktifitas. Tetap semangat...! Semoga sehat selalu.