"Apa yang diperjuangkan dr Rubini sejalan dengan visi dan misi Kowani yakni menjaga harkat dan martabat kaum perempuan. Tujuannya agar apa yang dilakukan dr Rubini melalui gerakan melawan kekerasan seksual menjadi inspirasi dan role model generasi sekarang," tutur Giwo.Â
Karena itu, sudah sepatutnya Kowani berada di garda terdepan dalam proses pengusulan dr Rubini menjadi pahlawan nasional bersama tokoh masyarakat Kabupaten Mempawah dan propinsi Kalbar.
Kowani sendiri adalah organisasi federasi perempuan terbesar dan tertua di Indonesia dengan anggota berjumlah 102 organisasi di tingkat pusat dan sekitar 90 juta anggota yang tersebar hingga akar rumput.Â
Dalam kiprahnya, Kowani sudah berhasil mengantarkan tokoh pejuang asal Aceh Laksamana Malahayati dan jurnalis perempuan asal Sumatera Barat Rohana Kudus sebagai pahlawan nasional.
Hamzah Haz, Wakil Presiden periode 2001-2004, yang juga warga Kalimantan Barat, juga menyambut positif usulan tersebut.Â
Dalam video sambutannya, ia mendukung penuh usulan dr Rubini menjadi pahlawan nasional. Terlebih dr Rubini telah menjadi teladan dalam hal perjuangan dan pengorbanan bagi ibu pertiwi.
Dukungan serupa juga disampaikan Soraya Hamzah Haz. Meski tidak banyak mengenal dr Rubini, tetapi membaca kisah hidupnya, Soraya merasakan kepedihan yang luar biasa.Â
"Saya menangis ketika membaca kisah belia. Karena itu sudah sewajarnya negara memberikan penghargaan gelar pahlawan," tukas Soraya.
Sementara itu, ahli waris keluarga dr Rubini, Prof. Widya Artini Wiyogo, menyampaikan apresiasi dan terimakasih kepada semua pihak yang telah berjuang bersama mengusulkan dr Rubini sebagai pahlawan nasional.
"Kami sangat tersanjung ketika eyang kami diusulkan menjadi salah satu pahlawan nasional. Apalagi usulan ini datang dari masyarakat," katanya.