Pihaknya mendorong pembiayaan perbankan syariah ke dalam sektor-sektor yang produktif. Meliputi usaha menengah sektor logistik, kesehatan, pertambangan, power supply, hingga UMKM.
"Proyek yang akan kita biayai kita lakukan analisa, scoring. Setelah proyeknya siap, feasible, maka kami tawarkan ke financial institution seperti bank," kata Muhammad Tiarso saat berbicara dalam webinar tersebut.
ALAMI, katanya, telah mengakuisisi salah satu BPR Syariah dan mengubahnya menjadi Hijrah Bank. Pada 2021, ALAMI telah mencairkan pinjaman sebesar Rp1,6 triliun. Pada 2022 ini telah menyalurkan sekitar Rp3,2 triliun dengan rata-rata pencairan setiap bulan senilai Rp300 miliar.
"Dengan pencapaian ini, kami mengajak masyarakat untuk memanfaatkan pinjaman yang legal. Karena kalau ilegal pastinya akan merugikan secara keekonomian," katanya.
ALAMI, katanya, akan menambah 27 financial institusi untuk bekerjasama dalam mendanai proyek-proyek yang telah disiapkan. Saat ini, setiap bulannya mendanai itu ada sekitar 8000 sampai 10.000 orang.Â
"Jadi, kami dalam support UMKM berbasis teknologi. Insya Allah tidak kekurangan dana. Ada sekitar 16 lender korporasi yang siap mendanai," ungkap Tiarso.
Head of Partnership AstraPay, Alvin Kosasih, mengatakan layanan fintech dapat dimanfaatkan sebagai peluang untuk pemasukan tambahan. Seperti adanya promo cashback yang ditawarkan oleh lembaga layanan fintech.
"Ini menjadi salah satu unggulan yang menggunakan layanan keuangan online dibandingkan layanan tunai atau cash," tutur Alvin Kosasih.
Menurutnya, promo cashback yang menjadi salah satu unggulan layanan keuangan online ini, dapat dimanfaatkan sebagai peluang pemasukan tambahan. Promo cashback ini dapat dijadikan sebagai tabungan.
AstraPay sendiri adalah layanan alat pembayaran berbasis mobile yang diterbitkan oleh PT. Astra Digital Arta (dengan merk dagang AstraPay).Â