Oke, saya pun mulai mengolah. Sisa-sisa pizza yang keras itu saya masukkan ke dalam penggorengan, tuangkan segelas susu cair, didihkan sambil dilumatkan. Selesai, saya pindahkan ke penggorengan antilengket.
Kemudian, saya kocok satu butir telur ayam, masukkan sedikit garam. Lalu saya potong kecil-kecil satu sosis sapi ukuran jumbo, saya rebus sebentar. Setelah itu, masukkan ke mangkok yang berisi kocokan telur tadi.
Saya masukkan tepung bumbu secukupnya dalam kocokan telur, aduk-aduk. Terus saya tuangkan ke dalam adonan pizza. Aduk-aduk. Lalu panggang deh sekitar 5 menit.
Selesai deh. Bikinnya ternyata tidak merepotkan. Pas banget jika tidak ada waktu banyak untuk menyiapkan sarapan buat anak-anak. Tidak sampai 30 menit. Mungkin 15-20 menit saja.
Setelah matang, saya tuangkan di piring, saya taburi dengan parutan keju dan cabai bubuk. Saya sajikan di meja makan, berikut teh manis hangat.
"Ini apaan Bun?" tanya anak-anak ketika sudah berada di meja makan.
"Ceritanya skotel. Skotel ala Bunda. Cobain deh," jawab saya.
Anak-anak pun mencicipinya. Saya tanya apakah enak, anak-anak menjawab enak. Mungkin karena rasanya yang gurih dan creamy membuat anak-anak menyukainya.
Alhamdulillah kalau begitu. Lega saya. Apalagi sajian ini bisa dibilang bergizi lengkap. Ada kandungan karbohidrat, protein, lemak, vitamin, air dan mineral. Cukuplah sebagai sumber energi hingga siang.
Sajian skotel itu habis disantap oleh anak pertama saya. Kalau anak kedua saya, tidak dihabiskan. Katanya sih kenyang.