Allah Maha Mengetahui perkara yang tersembunyi di dalam hati sebagaimana Dia Mengetahui perkara yang terlihat. Seperti halnya saat kita shalat. Apakah dengan terdengar suara maupun suara pelan, sama saja. Allah Mahamengetahui.Â
Begitu pula dengan doa yang kita panjatkan. Apakah itu diucapkan dengan lirih ataupun jelas, berbisik, lemah-lembut maupun dengan gerakan hati saja akan diketahui Allah. Tidak ada rahasia bagi Allah.
Ayat 14. Apakah Allah yang menciptakan itu tidak mengetahui (yang kamu lahirkan atau rahasiakan); dan Dia Maha Halus lagi Maha Mengetahui?
Ini masih kelanjutan sanggahan Allah terhadap sikap kaum musyrik. Apakah pantas Allah yang menciptakan semua makhluk termasuk manusia, tidak luput dari pandangan Allah.
Allah maha tahu segala apa yang Dia ciptakan. Mengetahui hal-hal yang penting, dan yang pokok. Tidak ada yang luput dari pandangan Allah.
Ayat ini memperingatkan orang-orang musyrik yang tidak percaya bahwa Tuhan Maha Mengetahui segala isi langit dan bumi.
Ayat 15. Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebahagian dari rezeki-Nya. Dan hanya kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan.
Allah yang menjadikan bumi untuk manusia agar mudah dijelajahi segala penjurunya. Berpetualang, berkelana. Bumi sudah didesain sedemikian rupa oleh Allah sehingga kita mudah menjelajahi isi bumi. Hanya bumilah yang ditempatkan manusia.
Carilah rezekiNya yang sudah disediakan untuk kita. Â Ini adalah perintah Allah agar manusia keluar dari "sarangnya". Perintah untuk bekerja. Kalau diam saja di rumah, belum tentu rezeki itu ada. Yang penting ke luar. Allah sudah menyiapkan rizeki kita di luar.
Orang terbaik itu bukan orang yang hanya duduk di masjid. Sebagaimana firman Allah dalam surat 62, Al Jumu'ah ayat 10, "Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung."