"Paling tidak, ia sudah punya itikad untuk berbuat baik," jawab malaikat rahmat.
Allah SWT memerintahkan malaikat Izrail menjadi penengah. Izrail diminta mengukur langkah yang telah dicapai si pembunuh. Jika lebih dekat dengan maksiat berarti hak malaikat adzab, bila lebih dekat dengan desa saleh, maka menjadi hak malaikat rahmat.
Lalu diukurlah jarak antar keduanya. Hasilnya, lelaki itu  lebih dekat kepada desa saleh. Maka, malaikat rahmat yang berhak membawa jiwa sang pembunuh untuk membawanya ke surga.
Semoga kita bisa mengawali tahun baru Islam ini dengan ketaatan kepadaNya. Saling menasihati dalam kesabaran dan kebenaran. Sebagaimana Allah berfirman dalam surah Al-Ashr ayat  1-3.
Â
Harus kita renungkan, tahun baru Islam adalah evaluasi amal ibadah. Tahun yang dapat motivasi diri dengan tekad bahwa tahun ini amal kita harus lebih baik dari tahun lalu.
"Barangsiapa yang harinya sekarang lebih baik daripada kemarin maka dia termasuk orang yang beruntung. Barangsiapa yang harinya sama dengan kemarin maka dia adalah orang yang merugi. Barangsiapa yang harinya sekarang lebih jelek daripada harinya kemarin maka dia terlaknat."
Marilah kita bertekad. Bahwa tahun ini shalat kita harus lebih baik & lebih khusyu', bacaan Alquran kita harus lebih fasih sesuai tadjwidnya, sedekah kita harus lebih banyak, amal ibadah kita harus lebih baik dari tahun sebelumnya.
Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan (QS Al-asyr : 18)
Demikian, wallahu'alam bisshowab
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H