Pernah mendengar sistem EWA atau Earned Wage Access? Layanan fintech atau financial technology ini tengah berkembang. Belakangan ini semakin diminati masyarakat. Layanan yang diklaim memberikan solusi tanpa masalah.
Sejumlah perusahaan rintisan atau start up juga sudah mulai banyak menawarkan solusi ini. Salah satunya Vinmo. Perusahaan rintisan asli Indonesia, yang tetap bertahan di tengah pandemi Covid-19. Perusahaan ini berdiri di saat Indonesia masih dikepung virus Corona.
CEO & Co-Founder Vinmo, Kristoforus Giovanni, menjelaskan EWA adalah layanan akses upah yang diperoleh di awal. Atau dengan kata lain kasbon digital. Mirip dengan kasbon konvesional, tetapi ini jauh lebih mudah.Â
Jika kasbon konvensional ribet dan butuh proses agak panjang, kalau kasbon digital tidak demikian. Dana yang dibutuhkan cepat sampai ke rekening karyawan tanpa perlu menunggu lama.
Karyawan tinggal membuka aplikasi EWA di handphone atau laptop, lalu ikuti prosedur di dalamnya. Prosesnya tidak sampai lima menit. Karyawan pun bisa mengambil sebagian gajinya untuk membayar  kebutuhan mendesak tersebut.
Misalnya, karyawan setiap bulan menerima gaji setiap tanggal 25. Sebelum menerima gaji, ternyata di tengah bulan, karyawan membutuhkan dana tidak terduga.
Dengan sistem EWA, karyawan bisa mengambil sebagian gajinya sebelum tanggal gajian. Ketika karyawan menerima gaji di tanggal biasanya, gajinya sudah terpotong karena sudah diambil sebagian di awal.Â
Fitur ini hadir karena masih banyak karyawan yang mengalami kesulitan finansial. Umumnya, sumber keuangan karyawan hanya pada gaji bulanan yang sayangnya sering habis sebelum waktunya.
Kondisi itu semakin diperparah dengan adanya pandemi Covid-19. Ada biaya-biaya tidak terduga yang harus dikeluarkan karyawan. Apalagi jika karyawan harus melakukan karantika karena terinfeksi virus Corona.
Ketika gaji bulanan tifak lagi tersisa dan dana darurat sangat dibutuhkan, karyawan akan memilih berhutang. Sayangnya, banyak karyawan yang terjerat dengan pinjaman online sehingga menimbulkan masalah finansial baru.
"Sistem EWA ini bukan aplikasi pinjol atau pinjaman online karena memang bukan pinjaman. Tidak ada bunga dan tidak ada biaya-biaya lain sehingga tidak memberatkan karyawan," kata Kristoforus, dalam kesempatan bincang-bincang, Selasa 28 Juni 2022.
Dengan solusi ini, memungkinkan perusahaan menyediakan akses hak karyawan kapanpun dan di manapun yang aman. Tanpa harus menambah pekerjaan operasional perusahaan. Tidak juga mengganggu cashflow perusahaan mereka.
"Upah dapat dipotong dari total pendapatan mereka. Prosesnya mudah, cepat dan nyaman. Terpenting, tanpa bunga karena ini memang bukan pinjaman. Sehingga tidak memberatkan karyawan karena kami bukan pinjol," katanya.Â
Dengan catatan, fasilitas untuk mendapatkan gaji lebih awal ini dapat diambil berdasarkan perhitungan berapa lama karyawan telah bekerja sebelum tanggal gajian. Semakin banyak hari kerja yang telah dilewati semakin besar juga jumlah gaji yang bisa ditarik lebih awal sebelum tanggal gajian.
Misalnya, karyawan sudah bekerja selama setengah bulan. Selama waktu tersebut, sebenarnya karyawan sudah berhak atas gaji setengah bulannya.Â
Jika biasanya karyawan sulit untuk menarik hak gaji setengah bulannya itu, maka dengan EWA karyawan bisa mengambil gaji setengah bulannya itu. Hal ini tentu memberi kemudahan kepada karyawan yang sedang membutuhkan uang.
Contohnya begini. Setiap bulan karyawan mendapat gaji Rp5.000.000, yang diterimanya setiap tanggal 30. Ternyata, pada tanggal 15 karyawan tersebut membutuhkan uang karena anak sakit, misalnya.
Nah, dengan sistem EWA karyawan bisa mengambil sebagian gajinya untuk keperluan itu. Berapa uang yang bisa ditarik tergantung berdasarkan hasil kalkulasi  masa hari kerja selama 15 hari itu.Â
Hasil hitungan ini otomatis oleh aplikasi berapa jumlah tepatnya. Hitungannya 5 juta dibagi 30 hari, berarti satu hari kerja karyawan mendapat upah sebesar Rp166.666.Â
Jika karyawan sudah bekerja selama setengah bulan dan ingin mengambil gajinya jumlah yang dapat ia ambil adalah Rp166.666 dikali 15 hari, yaitu Rp2.500.000. Nanti saat tanggal gajian, gaji yang diterima terpotong sejumlah dana yang ditarik itu.Â
Dengan akses upah ini pemberi kerja tidak perlu lagi melalui proses dan prosedur yang lama. Aplikasi ini memangkas semua birokrasi menjadi lebih cepat. Dengan waktu pencairan dana maksimal 1x24 jam bahkan bisa kurang dari itu.
"Kami hapal betul kebiasaan masyarakat Indonesia yang serba ingin cepat dan instant. Kami berkomitmen ingin memajukan kesejahteraan karyawan Indonesia karena perusahaan kami asli berasal dari Indonesia," ujarnya.
Vinmo pun terjun langsung ke perusahaan dan pabrik untuk memperkenalkan layanan ini. Perusahaan sangat mengerti kebutuhan karyawan Indonesia dalam hal mengelola keuangan. Ia menyakini aplikasi EWA ini sangat dibutuhkan oleh perusahaan di tahun-tahun mendatang.Â
"Kami terus berupaya untuk menyejahterahkan karyawan Indonesia dengan cara mendengar keluhan karyawan dalam hal keuangan," katanya.Â
Aplikasi EWA ini sangat bermanfaat bagi karyawan karena kesehatan finansialnya lebih terkontrol. Karyawan hanya menggunakan aplikasi ini sesuai kebutuhan karena akan dipotong pada akhir bulan. Tujuan utamanya ya untuk mitigasi resiko.
"EWA ini tidak mengganti sistem penggajian. Karyawan tetap gajian seperti biasanya," katanya. Â
Perkembangan EWA di Indonesia sendiri saat ini masih tahap pengenalan dan sudah ada beberapa perusahaan EWA bermain di Indonesia. Namun, belum banyak perusahaan yang menerapkan sistem EWA.
Karena itu, sebagai salah satu perusahaan fintech dalam bidang EWA yang sedang berkembang di Indonesia, Vinmo bisa menjadi platform kesejahteraan karyawan. Selain itu, bisa bekerjasama dengan berbagai platform yang menguntungkan bagi karyawan di Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H