Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

PPDB SMA Kota Depok, Curhat Orangtua Murid Jalur Afirmasi KETM Terkendala Zonasi

22 Juni 2022   16:56 Diperbarui: 23 Juni 2022   05:33 2288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ia sih berharap PPDB jalur zonasi yang kuotanya 50 persen itu, bisa menampung anaknya. Ada peluang meski kecil. "Namanya juga usaha ya," katanya.

Saya pun menyampaikan keluhannya kepada panitia PPDB di salah satu SMA negeri terkait tidak lolosnya CPD jalur afirmasi KETM. Katanya, semua aduan mengenai hasil seleksi PPDB SMA Tahap 1 akan dijawab berbasis data.

"Jadi, jika ada aduan, pihak sekolah akan memberikan jawaban yang berbasis data. Jika ada yang bertanya, "kenapa nggak keterima?" Kita sodorkan data apa yang membuat CPD tidak diterima," jelasnya.

Dikatakan, sekolah sudah menyiapkan database sehingga memudahkan menjawab pengaduan. Biar orangtua juga jelas.

Ia mengimbau kepada orangtua dan CPD untuk tidak kecewa karena tidak lolos seleksi PPDB tahap pertama. Selain masih ada tahap dua, para CPD juga bisa memilih sekolah swasta dengan kualitas yang tidak jauh berbeda.

Terlebih, Dinas Pendidikan Jawa Barat sudah memastikan seluruh pendaftar PPDB jalur afirmasi KETM akan mendapatkan bantuan pendidikan dari pemerintah.

Daya tampung sekolah itu, katanya, hanya 149.977 orang. Saat ini, di Jabar ada 507 SMA negeri. Ia meminta warga untuk maklum. Kalau semua yang merasa masuk afirmasi KETM ingin diakomodir, jumlahnya tidak sebanding. Jadi, harus ada seleksi. 

Tapi ini sih menurut saya belum menjawab curhatan orangtua murid. Jadi, bagaimana solusinya jika ke swasta belum menjadi pilihan terakhir?

Kalau saya sih dan mungkin juga orangtua lainnya inginnya diakomodir semua CPD KETM (atau jalur lainnya) berapapun jarak zonasinya selama masih di wilayah kecamatan yang sama.

Kalau daya tampung tidak memadai mungkin bisa dibagi pershif. Ada kelas pagi, ada kelas siang. Seperti waktu saya SMA dulu, ada kelas siang buat SMA yang masih menumpang di sekolah saya. Terpenting bisa mengakomodir semua CPD. Ini sih gampangnya saya ya.

Atau, solusi jangka menengah dan panjangnya, ya pemerintah daerah setempat harus memperbanyak sekolah negeri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun