"Bang Abdullah pergi ke Cikini, bawa penggilesan sambil ngedeprok. Alhamdulillah saya bersama lurah ada di sini, di pelepasan siswa kelas sembilan SMP 1 Depok."
Para siswa dan guru pun membalas dengan kata "cakep" pada setiap bait pantun yang dibacakan Camat Syaiful.Â
Camat Syaiful mengapresiasi kegiatan perpisahan yang baru kembali ini diadakan lagi setelah 2 tahun tidak terlaksana. Ia menyampaikan Kota Depok untuk kasus Covid-19 sudah masuk level 1, yang artinya nol kasus.
Meski demikian, ia mengajak masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan dengan memakai masker jika bepergian agar kasus Covid-19 tidak timbul kembali.
Ia turut berbahagia atas kegiatan perpisahan SMP Negeri 1 Depok angkatan ke-62 ini. Itu berarti, sudah ke-62 kali SMP Negeri 1 Depok meluluskan putra-putri terbaiknya. Dan, itu berarti, SMP Negeri 1 Depok sudah berusia 62 tahun.
"Enam puluh dua tahun sudah angkatan kelulusan SMPN 1 Depok. Saya belum lahir. Usia saya baru 57 tahun. Lebih tua SMPN 1 Depok dibanding saya. Ini adalah nenek moyangnya SMP negeri di Kota Depok. Prestasinya luar biasa," katanya.
Ia turut berbangga karena kegiatan ini juga diisi dengan Budaya Betawi yang memang sangat kental dengan masyarakat Depok. Di SMP ini juga ada Panggung Betawi dengan segala ornamennya seperti topeng betawi dan hiasan kembang kelapa.
"Ini terwujud berkat Pak Wahyu Hidayat, (kepala sekolah periode sebelumnya), yang dilanjutkan oleh Ibu Iriani (kepala sekolah saat ini). Ini adalah salah satu peninggalan budaya Betawi Depok. Saya orang asli Depok, dan salah satu penyusun Kamus Bahasa Depok," katanya.
Ketua OSIS SMP Negeri 1 Depok periode 2021-2022 Aisyah Nabila Putri Fahira, mewakili siswa kelas 9, juga berkesempatan memberikan kata sambutan.
Ia menyampaikan rasa terima kasih atas perhatian dan bimbingan para guru selama tiga tahun ini dengan penuh kesabaran, kedisplinan, dan ketegasan. Semua, semata-mata demi kesuksesan siswa siswi SMPN 1 Depok.