Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Rute KRL Berubah, Penumpang Membludak di Stasiun Manggarai

28 Mei 2022   19:49 Diperbarui: 28 Mei 2022   21:33 700
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana penumpang di peron atas (dokumen pribadi)

Sabtu 28 Mei 2022 sore, saya sengaja ke Stasiun Manggarai. Saya ingin melihat situasi terbaru di sini karena mulai hari ini ada perubahan rute. 

Saya naik dari Stasiun Depok Baru. Di papan pesan berjalan ada informasi kereta tiba. Biasanya ada tujuan Tanah Abang, Duri, Angke, Kampung Bandang, dan Jatinegara, sekarang semuanya tujuan Jakarta Kota.

Setibanya di Stasiun Manggarai, ternyata pemandangan yang saya lihat lain dari biasanya. Penumpang menumpuk. Suara riuh penumpang ibarat suara lebah yang berdengung tanpa jeda. Mungkin kaget melihat Stasiun Manggarai yang berbeda.

Ya, ini hari pertama Stasiun Manggarai menjadi stasiun transit atau stasiun sentral. PT Kereta Api Indonesia (Persero) menerapkan perubahan pola operasi perjalanan KRL Jabodetabek mulai hari ini.

Perubahan perjalanan terjadi pada lintas Cikarang/Bekasi dan lintas Bogor/Depok/Nambo serta pola transit pengguna KRL di Stasiun Manggarai.

KAI Commuter mengubah pola operasi perjalanan KRL di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) akibat switch over (SO) ke-5 di Stasiun Manggarai.

Switch Over dilakukan untuk menata dan mengkondisikan jalur kereta api di Stasiun Manggarai sehingga pembangunan bisa dilanjutkan.

Kini, tidak ada lagi relasi Stasiun Bogor ke Stasiun Sudirman, Stasiun Karet, Stasiun Tanah Abang, Stasiun Angke, Stasiun Duri, Stasiun Kampung Bandan, hingga Stasiun Jatinegara.

Jadi, penumpang yang dari arah Bogor jika ingin ke Stasiun Sudirman dan stasiun-stasiun selanjutnya, harus transit di Stasiun Manggarai.

Di Stasiun Manggarai, lanjut naik kereta yang ke arah Stasiun Tanah Abang di jalur atau peron 6, yang datang dari arah Bekasi.

Kereta dari Stasiun Bogor hanya melayani relasi ke Stasiun Cikini hingga ke Stasiun Jakarta Kota.

Antrean penumpang yang mengular (dokumen pribadi)
Antrean penumpang yang mengular (dokumen pribadi)

Penumpang yang dari Stasiun Jatinegara, atau dari Stasiun Duri, Stasiun Tanah Abang jika akan ke Stasiun Tebet dan ke stasiun-stasiun selanjutnya hingga ke stasiun akhir, Bogor, harus transit di Stasiun Manggarai.

Dari Stasiun Manggarai baru naik kereta tujuan Stasiun Bogor di jalur 12 dan jalur 13 di peron atas.

Diketahui peron 12 dan 13 menuju ke arah Bogor/Depok/Nambo. Sejumlah petugas terlihat sedang mengarahkan penumpang menuju peron sesuai tujuan masing-masing.

Sementara itu, kereta dari Stasiun Bekasi ke Stasiun Jakarta Kota tidak ada lagi. Penumpang yang akan ke Stasiun Cikini dan ke stasiun-stasiun berikutnya hingga stasiun akhir Jakarta Kota, harus transit di Stasiun Manggarai.

Nah dari Stasiun Manggarai baru deh naik kereta yang ke tujuan Jakarta Kota di jalur 10 dan jalur 11 di peron atas.

Begitu pula ketika akan ke arah Stasiun Bekasi. Penumpang harus transit di Stasiun Manggarai lalu lanjut naik kereta di jalur 7.

Jalur 1 yang biasanya sering dipakai untuk relasi Bekasi - Jakarta Kota tidak lagi digunakan. Jalur 1 hanya diperuntukkan bagi perlintasan kereta tujuan Jawa atau jarak jauh.

Biasanya jika naik kereta tujuan Bekasi naik di jalur 4, mulai hari ini jalur ini juga tidak digunakan. Hanya untuk perlintasan kereta jarak jauh.

Berkali-kali petugas menginformasikan kepada penumpang mengenai perubahan rute ini.

"Bagi penumpang yang tujuan Sudirman Tanah Abang pindah ke jalur 6," kata beberapa petugas menggunakan toa.

"Bagi penumpang yang tujuan Bekasi, naik dari jalur 7," kata petugas lagi.

Ribet? Jelas!

Mungkin karena hari pertama, dan masyarakat juga masih "shock", maka terjadi penumpukan penumpang.

Antrean penumpang yang mengular juga terlihat di dekat eskalator. Mereka menunggu giliran untuk memasuki beberapa peron.

Bagaimana tidak menumpuk, wong semua tumplek di Stasiun Manggarai. Karena saking padatnya penumpang, petugas mengurainya dengan jalan "buka tutup".

Petugas menerapkan formasi buka tutup (dokumen pribadi)
Petugas menerapkan formasi buka tutup (dokumen pribadi)

Agar di peron bawah tidak terjadi penumpukan penumpang, maka penumpang yang berada di peron atas tidak boleh turun sebelum penumpang di bawah sudah naik kereta.

Setelah itu, baru deh penumpang di peron turun ke peron bawah. Berkali-kali petugas mengingatkan penumpang untuk berhati-hati.

Beberapa penumpang menggerutu. Perubahan rute ini bikin susah orang saja. Membuang waktu dan tidak efektif. Bagaimana dengan orang yang tengah terburu-buru?

"Dari sini aja udah nunggu lama banget nih, hampir satu jam," keluhnya.

Saya sendiri sebagai pengguna setia kereta, yang saya naiki dari saya masih SD, jelas agak ribet.

Tidak terbayang saja, penumpang yang biasa berbelanja di Tanah Abang, harus membawa-bawa belanjaanya turun di Stasiun Manggarai, lalu ke peron atas untuk naik kereta tujuan Stasiun Bogor.

Atau, tidak terbayang juga bagaimana ribetnya pekerja yang tinggal di Bekasi harus transit di Stasiun Manggarai untuk ke kantornya di Gondangdia dan sekitarnya.

Bagaimana juga dengan lansia atau penumpang yang membawa anak-anak, yang harus berdesak-desakan.

Untuk transit saja itu membutuhkan waktu sekitar 15 - 30 menit. Mulai dari turun di Stasiun Manggarai, naik ke peron atas, antre, dan menunggu kereta tiba.

Misalnya saya nih, yang tinggal di Citayam, Depok, ada penugasan di sekitar Sudirman. Berarti, saya harus turun di Stasiun Sudirman.

Jika sebelumnya, saya naik kereta tujuan Tanah Abang, lalu tinggal turun di Stasiun Sudirman, sekarang tidak bisa lagi. Saya harus transit di Stasiun Manggarai lalu naik kereta tujuan Tanah Abang.

Suasana di jalur 6 dan jalur 7 (dokumen pribadi)
Suasana di jalur 6 dan jalur 7 (dokumen pribadi)

Kan ribet juga. Biasanya, jika saya ada penugasan mendadak, dengan naik kereta masih bisa terkejar, sekarang belum tentu. Saya harus menghitung waktu untuk mengejar waktu agar waktu tidak terbuang percuma.

"Ribet banget sih harus transit segala," keluh teman saya yang membaca status WA saya. Kawan saya ini tinggal di Bekasi. Kantornya di sekitar Medan Merdeka Selatan.

"Kalau dari Bekasi hanya melayani tujuan Tanah Abang berarti gue bisa turun di Stasiun Sudirman dong tanpa transit? Trus gue naik bus Transjakarta deh terus turun di halte BI," tanyanya lagi, yang saya jawab "bisa".

Kata petugas bernama Suhendra, setidaknya begitu nama yang terbaca di seragamnya, perubahan rute ini untuk memaksimalkan perjalanan kereta agar tidak terjadi antrean gara-gara ada kereta jarak jauh yang melintas.

Mungkin karena ini hari pertama, maka banyak penumpang yang kebingungan. Tapi ia yakin seiring waktu para penumpang akan menemukan ritmenya dan terbiasa dengan perubahan ini.

Nantinya, di Stasiun Manggarai ini menjadi naik turunnya penumpang kereta jarak jauh. Tidak lagi di Stasiun Gambir. Nanti di Stasiun Gambir kembali bisa menaikkan dan menurunkan penumpang.

"Tapi nanti...ketika renovasi Stasiun Manggarai sudah selesai. Katanya sih sekitar tahun 2025," katanya.

"Wah sebentar lagi dong, tiga tahun lagi," kata saya.

Kalau ini benar, saya sih setuju saja. Bagus. Saya tidak perlu lagi turun di Stasiun Gondangdia jika akan ke Stasiun Gambir. Tinggal turun di Stasiun Manggarai dan tidak harus ke luar stasiun. Irit ongkos, irit waktu, irit tenaga.

Saya lantas mengitari Stasiun Manggarai untuk melihat lebih dekat bagaimana PT KAI mempercantik Stasiun Manggarai.

Semoga dengan adanya pengembangan Stasiun Manggarai ini, akan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat pengguna kereta.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun