Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Miris, Podcast Deddy Corbuzier Tampilkan Pasangan Sejenis

9 Mei 2022   21:03 Diperbarui: 9 Mei 2022   21:05 517
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Screenshoot Youtube Deddy Corbuzier

Saya mengelus dada melihat podcast Deddy Corbuzier menampilkan pasangan gay Ragil Mahardika dan Fred Vollert pada Sabtu 7 Mei 2022. 

Kekecewaan saya semakin mendalam karena sebelumnya Deddy juga menampilkan pasangan lesbi dan LGBT dalam podcastnya. 

Yaitu menampilkan Yumi Kwandy dan Chika Kinsky, Jeje dan Nino, serta Dinda Syarif, seorang transgender yang menyandang Miss International Queen Indonesia 2018.

Astaghfirullah al'adzim, maksudnya apa ya menampilkan sosok seperti itu? Apakah ingin memberikan contoh kepada masyarakat? Ingin membawa LGBT agar mendapat tempat di Indonesia?

Apakah tidak ada sosok lain yang lebih menginspirasi? Mengapa harus sosok itu yang diberi ruang? Mengapa tidak dipikirkan baik buruknya? Apa yang ada di pikiran seorang Deddy Corbuzier? Buat menghasilkan cuan?

Sangat menyedihkan. Jujur, saya ingin menangis. Saya termasuk yang sangat tidak setuju kisah kelompok lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT) menjadi tontonan publik, mendapat tempat, mendapat ruang. 

Menampilkan mereka itu sama saja dengan ikut menyiarkan pasangan tersebut. Ikut mengakui pasangan itu. Sama saja mendukung LGBT melalui kontennya. Apakah ini yang dinamakan toleransi?

Judul podcastnya saja "Tutorial Jadi G4y di Indo!! Pindah ke Jerman Ragil dan Fred". Nyeleneh banget bukan? Provokatif banget. Jadi mengkampanyekan kehidupan LGBT. Aduh, bagi saya tidak ada sama sekali nilai edukasinya!

Buat apa juga ada pertanyaan tentang cara seseorang bisa menjadi gay. Maksudnya apa? Ingin meracuni dan merusak perilaku masyarakat, terutama anak muda? Mau merusak moral dan tatanan masyarakat Indonesia?

Dalam agama yang saya pahami, dalam kitab suci agama saya yang saya baca setiap hari, bahwa Allah SWT menciptakan manusia itu dengan berpasang-pasangan antara laki-laki dan perempuan. Bukan dengan sesama jenis.

Lha ini kok seolah-olah menantang Allah. Apakah tidak dibaca kisah kaum Nabi Luth? Nabi Luth AS diperintahkan Allah SWT untuk berdakwah kepada kaum Sodom (sadum). Kaum yang dibenci Allah SWT karena banyak melakukan kemaksiatan.

Dalam surat Al-'Ankabut Ayat 28: Dan (ingatlah) ketika Luth berkata kepada kaumnya, "Kamu benar-benar melakukan perbuatan yang sangat keji (homoseksual) yang belum pernah dilakukan oleh seorang pun dari umat-umat sebelum kamu".

Karena perbuatan kejinya itu, yang suka dengan sesama jenis, Allah pun memberikan azab. Itu artinya, Allah telah mengharamkan dan mengutuk perbuatan LGBT.

Pada Qs Asy-Syu'ara' ayat 170 -- 171: "Lalu Kami selamatkan dia bersama keluarganya semua, kecuali seorang perempuan tua (istrinya), yang termasuk dalam golongan yang tinggal."

LBGT itu, menurut saya, adalah penyakit yang harus disembuhkan, diluruskan. Suatu ketidaknormalan. Bukan takdir. Karena itu, bukan malah dibiarkan dan mendapatkan tempat. 

Deddy harusnya justru mengajaknya kembali ke jalan yang lurus, ke jalan yang benar, bukan malah mendukungnya. Malah meminta Ragil menjadikannya gay meski sesaat.

Memang mau anak kita terjerumus dalam lingkaran LBGT? Kalau saya sih jelas tidak mau. Sangat dilarang dalam agama yang saya anut. Hukumnya dosa. 

Itu sebabnya, saya selalu mewanti anak-anak saya untuk tidak terjerembab dalam pergaulan bebas, pergaulan yang akan mendatangkan murka Allah. 

Saya selalu ingatkan untuk selalu berhati-hati juga dalam menonton konten dan bacaan atau games. Karena LGBT sekarang mulai masuk ke berbagai media.

Nah, pertanyaannya, kalau anaknya Deddy Corbuzier jadi gay, apakah seorang Deddy akan membiarkannya begitu saja dengan alasan itulah pilihan hidupnya? 

Menyedihkan saja, ketika hal-hal "abnormal" belakangan ini seperti mendapat tempat, sementara pihak-pihak yang menolak dianggap intoleran dan dibully.

Okelah podcast tersebut adalah kebebasan berekspresi. Tapi kan kebebasan yang bertanggung jawab. Tidak boleh melanggar hukum dan norma yang berlaku di Indonesia. 

Hukum di Indonesia kan tidak mengakui, apalagi agama saya, agama Islam. Saya yakin di agama-agama lain pun demikian.

Bagaimanapun kita harus sebisa mungkin mencegah LGBT merasuki anak-anak kita dan masyarakat secara luas. Jangan sampai perilaku menyimpang itu meracuni kita dan menganggap hal yang biasa. 

Jangan sampai jumlah LGBT di Indonesia semakin besar. Dan membuat mereka semakin merasa berhak untuk mengekspresikan orientasi seksual menyimpangnya itu. 

Kekinian, dampak podcast tersebut jumlah pengikut Deddy Corbuzier turun drastis. Baguslah. Alhamdulillah, berarti mereka yang unfollow itu masih berpikiran sehat, masih memiliki kekuatan iman. 

Sebelum podcast tersebut diunggah ke YouTube, Deddy masih memiliki 20 juta follower di Instagram. Kini, menjadi melorot ke angka 11,1 juta. Dengan begitu, Deddy kehilangan lebih dari 8 juta follower hanya dalam semalam. 

Pada Senin 9 Mei 2022 sore, tagar 'UnsubscribePodcastCorbuzier' pun menempati posisi puncak daftar Trending Topic Twitter Indonesia. Sebagian besar warganet menilai, Deddy mendukung LGBT lewat kontennya. 

"Homoseksual dan lesbian bukanlah takdir seseorang, melainkan penyakit yang harus diobati. Hilangkan, sifat gampang kagum terhadap sesuatu yang merusak," ujar akun @_T0ean_M0eda_ di Twitter sebagaimana dikutip Okezone.com, Senin 9 Mei 2022.

Menjadi pembelajaran buat kita semua. Bagaimanapun apa yang kita perbuat di dunia ini akan dimintai pertanggungjawaban di akhirat nanti.

Tidak hanya yang menampilkan LGBT, tetapi juga konten-konten yang tidak mendidik lainnya. Seperti menayangkan artis/selegram dengan pakaian seksi atau kebiasaan-kebiasaan jeleknya.

Pertanggungjawabannya sungguh berat. Karena semua anggota tubuh kita akan dimintai pertanggungjawaban. 

"Apakah manusia mengira, bahwa ia akan dibiarkan begitu saja (tanpa pertanggung jawaban)?" (QS. Qiyamah: 36)

"Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan" (Qs. Yasin : 65).

"Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungjawabannya." (QS. Al Isra': 36)

Abu Bakr Al-Asham berkata ada sepuluh anggota tubuh manusia yang akan berbicara pada hari kiamat, yaitu dua telinga, dua mata, dua kaki, dua tangan, kulit, dan lisan. Kelak, tidak ada tubuh yang berdusta di hadapan Rabb-Nya

MUI sendiri pernah mengeluarkan Fatwa Nomor 57 Tahun 2014 tentang Lesbian, Gay, Sodomi, dan Pencabulan. Fatwa itu menyatakan LGBT memiliki hukum haram dalam Islam.

Jadi, mari kita renungkan kembali untuk selalu berhati-hati dalam bertindak dan bertingkah laku. Baik melalui lisan maupun tulisan. Agar apa yang kita sampaikan bernilai manfaat dan bernilai ibadah. 

Demikian pandangan saya.

Wallahu'alam bisshowab

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun