Okelah podcast tersebut adalah kebebasan berekspresi. Tapi kan kebebasan yang bertanggung jawab. Tidak boleh melanggar hukum dan norma yang berlaku di Indonesia.Â
Hukum di Indonesia kan tidak mengakui, apalagi agama saya, agama Islam. Saya yakin di agama-agama lain pun demikian.
Bagaimanapun kita harus sebisa mungkin mencegah LGBT merasuki anak-anak kita dan masyarakat secara luas. Jangan sampai perilaku menyimpang itu meracuni kita dan menganggap hal yang biasa.Â
Jangan sampai jumlah LGBT di Indonesia semakin besar. Dan membuat mereka semakin merasa berhak untuk mengekspresikan orientasi seksual menyimpangnya itu.Â
Kekinian, dampak podcast tersebut jumlah pengikut Deddy Corbuzier turun drastis. Baguslah. Alhamdulillah, berarti mereka yang unfollow itu masih berpikiran sehat, masih memiliki kekuatan iman.Â
Sebelum podcast tersebut diunggah ke YouTube, Deddy masih memiliki 20 juta follower di Instagram. Kini, menjadi melorot ke angka 11,1 juta. Dengan begitu, Deddy kehilangan lebih dari 8 juta follower hanya dalam semalam.Â
Pada Senin 9 Mei 2022 sore, tagar 'UnsubscribePodcastCorbuzier' pun menempati posisi puncak daftar Trending Topic Twitter Indonesia. Sebagian besar warganet menilai, Deddy mendukung LGBT lewat kontennya.Â
"Homoseksual dan lesbian bukanlah takdir seseorang, melainkan penyakit yang harus diobati. Hilangkan, sifat gampang kagum terhadap sesuatu yang merusak," ujar akun @_T0ean_M0eda_ di Twitter sebagaimana dikutip Okezone.com, Senin 9 Mei 2022.
Menjadi pembelajaran buat kita semua. Bagaimanapun apa yang kita perbuat di dunia ini akan dimintai pertanggungjawaban di akhirat nanti.
Tidak hanya yang menampilkan LGBT, tetapi juga konten-konten yang tidak mendidik lainnya. Seperti menayangkan artis/selegram dengan pakaian seksi atau kebiasaan-kebiasaan jeleknya.
Pertanggungjawabannya sungguh berat. Karena semua anggota tubuh kita akan dimintai pertanggungjawaban.Â