Cuci ikan patin lalu marinasi dengan 1 sendok teh cuka, sisihkan.
Bawang merah, bawang putih, ketumbar, jahe, lengkuas, kunyit, kemiri, tomat, saya ulek. Setelah halus, saya tumis, masukkan batang sereh, daun salam, daun jeruk. Tumis sampai harum.Â
Masukkan air sesuai selera, garam, gula dan sedikit penyedap rasa. Cicipi rasa. Setelah bumbu masak, masukan ikan patin. Masak sampai matang. Matikan kompor, masukkan daun kemangi. Angkat dan sajikan.Â
Sudah. Tidak pakai lama. Mudah, bukan? Tidak ribet deh pokoknya.
Lalu saya sajikan di meja makan. Alhamdulillah, suami suka dengan masakan saya. Katanya sih enak. Pakai nambah lagi. Bawal panggang kesukaannya sampai tidak disentuh. Buat nanti saja, katanya.
Sementara anak-anak memuji tumis kangkung dan cumi cabai hijau yang saya masak. Katanya sih enak. Alhamdulillah... Antara memang enak dan lapar hahaha...
Sebagai keluarga penyuka ikan, sejatinya jenis ikan apa saja kami suka. Kalau saya lebih suka kalau dimasak berkuah, agak pedas dan asam. Kalau suami mah apa saja. Anak-anak lebih suka dipanggang. Tapi apa saja yang saya masak tetap disantap.
Ikan patin sendiri adalah salah satu sumber protein hewani bernutrisi tinggi. Juga mengandung asam lemak omega-3 dan omega-6 yang cukup melimpah. Selain itu, mengandung vitamin A, vitamin B, vitamin K, kalsium, dan kolin yang baik untuk kesehatan tubuh.
Mungkin karena itu, mengonsumsi ikan patin banyak manfaatnya buat tubuh. Mulai dari menjaga kesehatan otak, menurunkan kolesterol, mencegah anemia, meningkatkan daya tahan tubuh, hingga mendukung kesehatan tulang dan otot.
Demikian. Selamat makan... Jangan lupa senyum, jangan lupa bahagia hari ini. Terpenting lagi, jangan lupa bersyukur atas segala nikmatNya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI