Hari keenam lebaran. Mau masak apa? Bingung juga. Saya pun ke depan kompleks Permata Depok. Melihat-lihat kira-kira apa yang bisa saya masak. Tentu saja yang disukai suami dan anak-anak.
Syukurlah, masih ada pedagang ikan basah. Ada udang, ada cumi, ikan bandeng, ikan patin, ikan bawal, ikan kembung, kerang, ikan teri, ikan gurame, ikan mujaer, ikan nila, dan beberapa yang lain.
Setelah berpikir-pikir, saya pun membeli seekor ikan patin jumbo seharga Rp25.000. Kalau saya timbang sih beratnya sekitar 500 gram. Saya juga beli satu ekor ikan bawal seharga Rp20.000.Â
Kalau di pedagang sayuran, saya beli 2 bungkus cumi asin, yang sebungkusnya seharga Rp9000. Beli 2 ikat kangkung Rp4000.Â
Tidak lupa beli bawang merah Rp3000, bawang putih Rp3000, cabai merah Rp3000, cabai hijau Rp3000, tomat hijau Rp3000.
Tidak ketinggalan beli cabe rawit setan Rp5000, dua ikat daun kemangi Rp2000 Â mentimun Rp2000, bumbu seperti daun salam, sereh, daun jeruk, jahe, lengkuas Rp2000.Â
Sudah. Cukuplah buat masak hari ini. Setidaknya untuk enam mulut. Murah meriah kan? Yang penting bergizi hehehe...
Rencananya, saya mau bikin ikan patin kuah kuning dan bawal panggang dengan sambal kecap.Â
Kalau kangkung ditumis saja dan cumi asin saya bumbui cabe hijau saja. Bikin sambal deh dengan lalapan mentimun. Ini yang tidak boleh terlewatkan.Â
Nah untuk ikan patin kuah kuning, bahan-bahan yang diperlukan:
500 gram ikan patin
2 lembar daun jeruk
1 ruas jahe
1 ruas lengkuas
1 batang sereh
1 buah tomat
1 sdt ketumbar
5 bawang merah
4 bawang putih
2 cm kunyit
2 kemiri
Cuci ikan patin lalu marinasi dengan 1 sendok teh cuka, sisihkan.
Bawang merah, bawang putih, ketumbar, jahe, lengkuas, kunyit, kemiri, tomat, saya ulek. Setelah halus, saya tumis, masukkan batang sereh, daun salam, daun jeruk. Tumis sampai harum.Â
Masukkan air sesuai selera, garam, gula dan sedikit penyedap rasa. Cicipi rasa. Setelah bumbu masak, masukan ikan patin. Masak sampai matang. Matikan kompor, masukkan daun kemangi. Angkat dan sajikan.Â
Sudah. Tidak pakai lama. Mudah, bukan? Tidak ribet deh pokoknya.
Lalu saya sajikan di meja makan. Alhamdulillah, suami suka dengan masakan saya. Katanya sih enak. Pakai nambah lagi. Bawal panggang kesukaannya sampai tidak disentuh. Buat nanti saja, katanya.
Sementara anak-anak memuji tumis kangkung dan cumi cabai hijau yang saya masak. Katanya sih enak. Alhamdulillah... Antara memang enak dan lapar hahaha...
Sebagai keluarga penyuka ikan, sejatinya jenis ikan apa saja kami suka. Kalau saya lebih suka kalau dimasak berkuah, agak pedas dan asam. Kalau suami mah apa saja. Anak-anak lebih suka dipanggang. Tapi apa saja yang saya masak tetap disantap.
Ikan patin sendiri adalah salah satu sumber protein hewani bernutrisi tinggi. Juga mengandung asam lemak omega-3 dan omega-6 yang cukup melimpah. Selain itu, mengandung vitamin A, vitamin B, vitamin K, kalsium, dan kolin yang baik untuk kesehatan tubuh.
Mungkin karena itu, mengonsumsi ikan patin banyak manfaatnya buat tubuh. Mulai dari menjaga kesehatan otak, menurunkan kolesterol, mencegah anemia, meningkatkan daya tahan tubuh, hingga mendukung kesehatan tulang dan otot.
Demikian. Selamat makan... Jangan lupa senyum, jangan lupa bahagia hari ini. Terpenting lagi, jangan lupa bersyukur atas segala nikmatNya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI