Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

"Merana" di Halte Bus Pengumpan Transjakarta

26 April 2022   21:15 Diperbarui: 26 April 2022   21:25 2424
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lima menit berlalu, belum datang juga. Saya pindah posisi duduk. Lesehan di trotoar dengan beralasan kertas. Panas cukup terik saat itu. Bibir saya terasa kering. Maksudnya, haus begitu? hehehe...

"Lama juga ya," kata saya pada kawan saya.

"Di sini sih tertulis 13 menit lagi," jawabnya sambil menunjuk ke hpnya. Di hpnya, dia punya group atau aplikasi mengenai perjalanan bus Teje. Koridor berapa, berapa lama, posisi di mana. Lengkap deh.

Bus Teje baru tiba setelah hampir 30 menit menunggu. Menurut saya, ini waktu yang cukup lama. Apakah armadanya yang terbatas?

Persoalannya buat saya bukan masalah lamanya. Yang saya persoalkan tidak adanya fasilitas umum seperti tempat duduk untuk calon penumpang. Ya selayaknya di halte-halte yang bukan bus pengumpan.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

Iya, kalau menunggunya sebentar, kalau lama? Bagaimana juga kalau hujan, atau panas terik? Di mana harus meneduh? Masa harus duduk lesehan seperti saya? Ya kan tidak lucu, dan memang tidak lucu.

Saya sudah beberapa kali naik bus Teje dari depan kantor Pos Indonesia Mampang, dari sebelum pandemi Covid-19 melanda. Eh, masih begitu-begitu juga. Dari mulai hujan-hujanan sampai tersengat teriknya bias mentari.

Kalau anak muda mungkin masih punya stamina yang kuat, bagaimana jika dalam keadaan kurang sehat atau lansia? Tadi saja ada lansia menggoyang-goyangkan kedua kakinya menandakan sudah cukup pegal.

Jika diperhatikan, "halte" bus pengumpan Teje yang merana ini, tidak di sini saja. Hampir sebagian besar kondisinya tidak beda jauh. Hanya ada rambu bertulis "bus pengumpan". Itu saja. Tidak ada lagi yang lain.

Saya sudah sering juga naik bus pengumpan Teje di wilayah lain. Kondisinya ya sama. Merana juga. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun