Jadi, siapa yang tidak meradang? Di saat himpitan ekonomi yang kian berat, yang ditandai dengan naiknya PPN, harga BBM, harga sembako, juga langkanya minyak goreng, langkanya solar, ada wacana itu?
Bagaimana masyarakat tidak protes? Apalagi kalangan mahasiswa yang kian kritis menyoroti kebijakan-kebijakan pemerintah.
Apakah para elit ini tidak memikirkan dampaknya? Mungkin dipikirnya mahasiswa akan diam. Jadi mengambil posisi wait and see. Karena ketika wacana ini pertama kali bergulir, mahasiswa belum bereaksi.
Karena orang-orang di sekitar Jokowi terus memunculkan wacana itu, dan Jokowi juga tidak tegas, akhirnya menyulut gelombang aksi demonstrasi mahasiswa.
Bagaimanapun wacana perpanjangan masa jabatan dan penundaan Pemilu 2024 ini bisa saja terealisasi, bisa juga tidak.
Terlebih muncul isu untuk memuluskan wacana ini DPR akan mengamandemenkan UUD 1945. Padahal, UUD 1945 yang sekarang ini saja sudah hasil amandemen.
Syukurlah, mahasiswa cepat bergerak. Jika tidak dikawal, bisa saja wacana itu terealisasi. Tentu saja berpotensi menimbulkan kekacauan sosial. Yang ujung-ujungnya menciptakan ketidakstabilan keamanan.
Demikianlah analisis dari bukan pakarnya. Analisis yang bisa jadi benar, bisa jadi salah. Â Bisa dipercaya, bisa tidak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H