Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Tradisi Pilihan

Masjid Al Ihsan Permata Depok Berhiaskan Lampion Warna-warni

7 April 2022   17:21 Diperbarui: 7 April 2022   17:24 2614
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

Tujuan dipasangnya lampu-lampu lampion ini agar suasana syiar Ramadhan di masjid jadi terasa semarak. Dan, tentu saja lebih berwarna. Jalanan di sekitar masjid pun jadi gemerlap oleh lampion yang menghiasi jalanan.

Sebagai warga Permata Depok yang sudah menetap lebih dari 17 tahun, jelas saya menyambut positif pemasangan lampu lampion ini. Langkah sederhana tapi bermakna.

Dengan dihiasnya jalan menuju masjid, suasana jalan menjadi lebih indah dan meriah.

Menurut saya, ini langkah kreatif dalam menata masjid sehingga masjid semakin semarak dan menarik warga untuk lebih banyak berinteraksi di masjid.

Menjadi magnet untuk mempercantik suasana saat Ramadhan. Ibarat laron yang mengerubungi cahaya lampu.

Selain itu, pada jalan sepanjang 100 meter juga dipasang umbul-umbul berwarna-warni.

Cara ini, menurut saya, bisa juga dibilang sebagai bentuk mengagungkan masjid. Mengajak warga untuk selalu ingat Allah, mendirikan shalat, mengikuti kajian, dan lain-lain. Agar manusia bahagia di dunia dan di akhirat.

Saya juga kagum dengan perkembangan Masjid Al Ihsan. Selalu semarak dan banyak programnya.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

Di bulan Ramadhan ini, di masjid juga terlihat perubahan dibanding tahun-tahun sebelumnya. Setidaknya sejak pandemi Covid-19 melanda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun