Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Lestarikan Sejarah, Sarinah Pertahankan Eskalator Pertama di Indonesia

1 April 2022   18:09 Diperbarui: 1 April 2022   18:11 4478
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Eskalator pertama saat Sarinah beroperasi pada 60 tahun lalu diapit dua eskalator modern (dokumen pribadi)

Meski, usianya sudah tua, sudah dimakan zaman berganti, namun, keberadaannya tetap dipertahankan di antara dua eskalator modern. 

Hal ini sebagai bukti benda ini menjadi salah satu saksi sejarah yang tak boleh dilupakan. Sarinah ingin melestarikan sejarah.

"Sebagai bagian dari transformasi Sarinah, eskalator pertama di Indonesia ini kami pertahankan sebagai suatu memorabilia di Gedung Sarinah yang baru. Eskalator pertama kami ini berukuran kecil dengan lebar untuk satu orang dan memiliki rel pinggir yang terbuat dari kaca cembung," cuit Sarinah.

Untuk generasi milenial, mungkin belum familiar dengan Sarinah. Mengingat Sarinah dibangun pada saat transisi dari Orde Lama ke Orde Baru. Menjadi saksi bisu berbagai pergerakan mahasiswa.

Karena menjadi satu-satunya department store terbagus, masyarakat pun berduyun-duyun ke mari. Bukan untuk berbelanja, tetapi sekedar untuk menjajal eskalator atau tangga berjalan. Sesuatu yang baru saat itu. 

"Aktor kawakan Roy Marten punya cerita lucu tentang eskalator pertama kami. Saat Sarinah dibuka, Roy datang pukul 09.00 WIB. Namun ternyata, masyarakat sudah antre sejak pukul 07.00 untuk mencoba eskalator dan lift, yang memang merupakan hal baru untuk warga Jakarta saat itu," tambah Sarinah dalam cuitannya.

Terbayang tidak, di tahun itu ada bangunan keren yang dilengkapi fasilitas yang sangat modern dan mewah saat itu. Orang pasti akan terkagum-kagum, dan mungkin juga tergagap-gagap.

Sama halnya seperti saya ketika menjajal eskalator untuk pertama kalinya, tapi di mall lain. Masih SD atau SMP kelas 1. Ada perasaan terkagum-kagum, terheran-heran, terkaget-kaget. Ada rasa takut juga. Ya, seperti itu mungkin yang dirasa masyarakat saat itu.

"Sebagai sesuatu hal yang baru, tentu saja warga belum familiar dengan eskalator. "Ada petugas perempuan yang berjaga karena banyak orang lompat dan jatuh karena tangganya berjalan sendiri," kata Roy. Cerita ini pun jadi bahan obrolan Roy dan teman-temannya selama berbulan-bulan."

Saya melewati Sarinah ketika saya masih SD, tapi seingat saya hanya melewati saja, belum menjejakkan kaki ke sana. Itu juga karena mobil yang dikendarai ayah saya mogok hahaha...

Sebenarnya masih ada area lagi yang perlu dikulik secara khusus. Namun, berhubung waktu sudah tidak memungkinkan, sesi mengitari Sarinah pun diakhiri. Nanti, dilanjutan jika ada kesempatan untuk ke sini lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun