Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Rapor Merah Kepemimpinan BRIN

30 Maret 2022   19:14 Diperbarui: 30 Maret 2022   19:19 1113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

Lima raport merah BRIN

Pertama, transisi manajemen dan birokrasi yang tidak berjalan baik. Ini menyebabkan sumberdaya litbangjirap tidak termanfaatkan optimal. 

Banyak peneliti dan perekayasa saat ini masih menunggu penempatannya di mana. Ini jelas kerugian yang besar bagi bangsa. 

Ditemukan manajemen transisi dan birokrasi yang sangat jauh dari good governance. Ini sangat berbahaya dalam upaya mendorong profesionalisme di antara periset. 

Kedua, sentralisasi dan birokrasi yang kian rumit. Kerapatan antara periset, bahan, peralatan, anggaran, dan operator selama ini berjalan baik dalam komando kepala balai atau pusat. 

Tapi kini terdisrupsi dan terdisintegrasi. Ini menjadi problem untuk mengejar kerja yang cepat, efektif, efisien, responsif serta telah terbukti berhasil. 

"Saat ini kita masih dalam proses forming dan storming. Entah sampai kapan kita ke luar dari situasi ini. Kapan kita warming dan performing. Padahal, banyak masalah bangsa yang harus diselesaikan segera," kata Max.

Ketiga, skema program tanpa visi, misi, arah, dan target yang jelas. Berpuluh apel pagi telah diikuti sivitas BRIN. Namun, sampai saat ini banyak yang tidak menangkap arah ke depan yang jelas. 

Pencampuran antara peneliti dan perekayasa, asal BPPT misalnya, membuat inovasi produk tidak jelas. 

"Saya sudah cross check lembaga riset di luar negari lewat web scimago, terutama Cina dan Rusia. Kok kita ini semrawut nggak jelas merujuk ke mana. Terus terang saya sangat prihatin," tambah Max.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun