Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Wajah Baru Sarinah, Hadirkan Pengalaman dan Petualangan Seru di Tengah Kota Jakarta

27 Maret 2022   09:19 Diperbarui: 27 Maret 2022   09:22 2629
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Relief di area Museum Sarinah (dokumen pribadi)

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

Seingat saya sepertinya baru Sarinah saja yang begini. Di mal-mal lain tidak ada. Kalau pegal menunggu di depan kan jadi susah mau cari tempat duduk. Kalau mau lesehan pasti dilarang. 

Di depan dan samping Sarinah tidak terlihat lagi pedagang-pedagang kaki lima. Tidak seperti sebelumnya sehingga terlihat agak sumpek. Ini yang mungkin membuat Sarinah mulai jarang dilirik. Sekarang lebih tertata, lebih rapi, dan lebih nyaman.

Kami pun melangkahkan kaki menuju lobbi. Sebelum masuk pengunjung harus scan PeduliLindungi dan cek suhu. Kalau saya, seperti biasa menunjukkan sertifikat vaksin Covid-19.

Wah, di dalamnya ditata sedemikian rupa. Menarik mata untuk memandang. Desainnya yang lebih modern. Terlihat beberapa ornamen seperti patung pahat khas nusantara menambah daya pikat wajah baru Sarinah.

Penataannya nyeni banget. Perpaduan arsitektur gaya tradisional dan modern melebur menjadi satu. Jadul tapi zaman now. 

Sejumlah pengunjung terlihat mengabadikan gedung baru Sarinah yang tampak lebih modern. Termasuk saya, tentunya. Beberapa restoran di area ini juga dipadati pengunjung. 

Di area lobby ini, ada semacam galeri atau museum kecil yang menampilkan perjalanan Sarinah dari tahun ke tahun. Beberapa foto lawas yang dicetak ulang dalam ukuran besar bercerita mengenai perjalanan fisik gedung Sarinah.

Foto-foto itu mulai dari tahun 1962 hingga tahun 2022. Pembangunan Sarinah sendiri dipelopori oleh Presiden Soekarno pada 1962. 

Di ruangan kecil berbentuk huruf L tersebut, pengunjung bisa melihat salinan dokumen pidato presiden pertama Indonesia, Sukarno, saat memancangkan tiang pertama pada April 1963. 

Kalau dihitung-hitung sudah sekitar 60 tahun perjalanan Sarinah. Sudah cukup tua juga ya. Wajar saja mengingat Sarinah adalah pusat perbelanjaan pertama di Indonesia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun