Ketika kita butuh uang segera untuk kebutuhan yang amat mendesak, apa solusi yang ada di benak kita? Ya, kasbon ke kantor. Pinjam uang ke kantor, nanti pas gajian, gaji dipotong.Â
Ini adalah cara mudah yang lazim saya temukan di kantor saya. Dan, mungkin juga di kantor-kantor yang lain. Biasanya teman-teman kantor saya ini memakai istilah "bon biru" untuk kasbon.
"Bon biru, bon biru," kata teman kantor saya seraya memamerkan lembaran kertas berwarna biru. Menandakan pinjamannya ke kantor disetujui. Senyumnya? Jelas mengembang. Solusi di tanggal tua sudah didapatkannya.
Biasanya kasbon diambil dari alokasi besaran gaji karyawan yang akan dikembalikan dengan cara memotong gaji karyawan tersebut sesuai dengan jumlah kasbon yang ada.
Sebenarnya sih ini, menurut saya, bukan meminjam. Uang yang didapatkan itu adalah sebagian dari gaji yang diambil di awal sebelum tanggal gajian.Â
Jadi, ketika gajian, gaji yang diterima tidak utuh lagi. Sudah terpotong di saat karyawan "kasbon".Â
Kalau saya sih, seingat saya belum pernah kasbon ke kantor. Entahlah. Mungkin karena saya bisa mengelola keuangan saya dengan baik dan bijak. Ehem...
Nah, di era digital ini, kini kasbon beralih ke digital. Ada aplikasi kasbon digital karya anak bangsa. Asli karya Indonesia. Namanya, Vinmo.Â
Aplikasi fintech start up dari PT. Vinmo Digital Indonesia, yang berbasiskan Earn Wage Accsess (EWA). Start up ini baru berdiri pada September 2021.Â
Ya, di era digitalisasi saat ini, makin marak persaingan dalam bisnis start-up di bidang fintech. Tidak heran jika banyak muncul berbagai bentuk aplikasi layanan keuangan berbasis EWA.