Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Hubungan Menstruasi dengan Kanker Payudara

19 Maret 2022   13:13 Diperbarui: 24 Maret 2022   22:07 3279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: shutterstock via kompas.com

Sudah empat tahun ini saya tidak menstruasi. Ini efek dari obat tamofen yang saya minum. Obat yang dikhususkan bagi pasien kanker payudara. 

Obat ini harus saya minum selama 5 tahun guna menekan risiko kekambuhan dan kematian. Saya minum obat ini sejak 2018.

Obat ini sendiri berfungsi untuk menghancurkan sel kanker yang masih ada yang tidak terbunuh pada perawatan awal.

Selain itu, menghentikan hormon estrogen dan progesterone yang menjadi "sumber makanan" sel kanker. Karena itu, obat terapi hormon ini untuk menghambat atau membuang hormon.

Itu sebabnya, sejak saya mengonsumsi obat ini, saya tidak mengalami menstruasi, yang memproduksi hormon esterogen.

Lalu, tiba-tiba saja saya menstruasi, pada Rabu, 16 Maret 2022, setelah bertahun-tahun "menopause".

Jelas saya kaget. Kata suami, bagus dong, berarti saya masih subur. Tapi saya tetap saja penasaran. Kenapa bisa? Berbahaya tidak buat saya?

Kebetulan, Kamis, 17 Maret 2022, jadwal saya kontrol ke dokter spesialis bedah dan onkologi di salah satu rumah sakit swasta di Depok. Saya sampaikan kondisi saya. Dokter heran juga ternyata.

"Berarti ibu memang belum menopause, tapi menstruasi ibu harus dihentikan. Ini seharusnya nggak boleh terjadi. Ini sesuatu yang sangat disukai oleh sel kanker," katanya.

Dokter menjelaskan, kanker payudara bisa dipengaruhi oleh kondisi hormon yang ada di tubuh perempuan. Salah satunya, hormon esterogen.  Penyebab kanker payudara di antaranya karena paparan hormon esterogen terhadap payudara.

Produksi hormon esterogen yang tinggi bisa memicu kanker payudara. Salah satu kondisi hormon esterogen diproduksi secara besar-besaran saat perempuan menstruasi.

Nah, hormon esterogen inilah yang akan memicu sel-sel kanker yang tidur menggeliat. Kelebihan hormon esterogen yang menjalar sampai payudara bisa mengaktifkan kanker payudara. Jenis kanker ini memang sensitif terhadap estrogen.

Oh begitu..., gumam saya.

"Apalagi hasil IHK (immunohistokimia) ibu untuk hormon esterogen cukup tinggi, mencapai 90 persen," jelasnya.

Saya memang penyintas kanker payudara. Beberapa pemeriksaan terakhir hasilnya baik-baik saja. Namun, bukan berarti saya aman. Tetap harus mewaspadai potensi yang bisa membuat sel kanker kembali aktif.

Karena seiring waktu, sel kanker yang beredar ini bisa menempel pada organ lain di tubuh. Dan, baru bisa dideteksi biasanya jika kanker kambuh.

Kanker sendiri disebabkan oleh ketidakteraturan perjalanan hormon yang mengakibatkan tumbuhnya daging pada jaringan tubuh yang normal. Orang sering menyebutnya tumor ganas. Tumor ganas ya berarti kanker.

Kanker payudara bisa tidak aktif selama bertahun-tahun. Itu sebabnya, penyintas kanker bisa terlihat baik-baik saja dan tidak tampak sakit. Namun, masih bisa kambuh, jika tumor menjadi aktif kembali

Jadi, dokter pun menyarankan saya untuk disuntik Zoladex setiap bulan. Merek obat yang berupa cairan injeksi ini berbahan utama goserelin.

Obat ini untuk menekan produksi hormon esterogen sehingga pertumbuhan sel kanker payudara dapat terhambat.

Dalam waktu tiga minggu setelah disuntik goserilin, kadar estrogen dalam tubuh akan menurun sampai pada tingkat seperti pada saat sudah menopause.

Oh, ok, no problemo. Saya pun diresepkan Zoladex untuk diambil di bagian farmasi. Setelah mendapatkan obat yang baru pertama kali saya dapatkan ini, saya serahkan ke perawat yang mendampingi dokter.

Karena di ruangan dokter masih ada pasien, saya pun diarahkan ke ruangan lain yang kosong. Yang menyuntik sih perawat.

Saya pun merebah. Ternyata, obat ini disuntik di bagian perut. Dikhususkan bagi perempuan yang belum menopause.

Obat ini diberikan sebagai terapi tambahan dengan tujuan untuk mengurangi resiko kembalinya kanker payudara. 

Saya sendiri sudah menjalani terapi bedah (operasi), radioterapi (penyinaran), kemoterapi, dan masih menjalani terapi hormon (tamofen).

Suster menjelaskan, pemberian obat goserelin ini dengan cara diinjeksi. Diberikan dalam bentuk susuk (implant -- berupa pellet sangat kecil) yang disuntikkan di bawah kulit perut.

Mungkin itu sebabnya, jarum suntiknya agak besar dibanding dengan jarum suntik yang biasanya.

"Sakit dong?" kata saya.

"Sakit, bu, soalnya jarum suntiknya besar. Tarik napas ya, bu," kata suster.

Saat disuntik sih sakitnya tidak terlalu terasa. Baru benar-benar terasa sakit justru setelah disuntik. Cenat cenut, cenat cenut. Eh kepala saya jadi ikut-ikutan cenat cenut.

Berapa lama saya harus mendapatkan suntikan ini? Bisa selama 2 tahun, bisa juga selama 5 tahun. Tergantung pada keputusan dokter.

Oh iya, goserelin ini meski menekan produksi hormon esterogen, bukan berarti bisa dijadikan alat kontrasepsi.

Karena itu, resiko terjadinya kehamilan tetap tinggi pada minggu-minggu pertama terapi dengan goserelin.

Seperti halnya dengan semua obat anti kanker, maka penting menjaga supaya tidak hamil selama pengobatan dengan goserelin ini. Karena, obat ini mempunyai efek yang negatif pada perkembangan janin.

Begitulah. Pengobatan kanker saya ini yang memang butuh waktu lama. Butuh kesabaran juga. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun