Oh, ok, no problemo. Saya pun diresepkan Zoladex untuk diambil di bagian farmasi. Setelah mendapatkan obat yang baru pertama kali saya dapatkan ini, saya serahkan ke perawat yang mendampingi dokter.
Karena di ruangan dokter masih ada pasien, saya pun diarahkan ke ruangan lain yang kosong. Yang menyuntik sih perawat.
Saya pun merebah. Ternyata, obat ini disuntik di bagian perut. Dikhususkan bagi perempuan yang belum menopause.
Obat ini diberikan sebagai terapi tambahan dengan tujuan untuk mengurangi resiko kembalinya kanker payudara.Â
Saya sendiri sudah menjalani terapi bedah (operasi), radioterapi (penyinaran), kemoterapi, dan masih menjalani terapi hormon (tamofen).
Suster menjelaskan, pemberian obat goserelin ini dengan cara diinjeksi. Diberikan dalam bentuk susuk (implant -- berupa pellet sangat kecil) yang disuntikkan di bawah kulit perut.
Mungkin itu sebabnya, jarum suntiknya agak besar dibanding dengan jarum suntik yang biasanya.
"Sakit dong?" kata saya.
"Sakit, bu, soalnya jarum suntiknya besar. Tarik napas ya, bu," kata suster.
Saat disuntik sih sakitnya tidak terlalu terasa. Baru benar-benar terasa sakit justru setelah disuntik. Cenat cenut, cenat cenut. Eh kepala saya jadi ikut-ikutan cenat cenut.
Berapa lama saya harus mendapatkan suntikan ini? Bisa selama 2 tahun, bisa juga selama 5 tahun. Tergantung pada keputusan dokter.