Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Ikan Tanpa Digoreng, Lebih Sehat dan Nikmat!

10 Maret 2022   19:43 Diperbarui: 10 Maret 2022   19:44 351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Humas Ditjen PDSPKP

Minyak goreng masih saja langka. Di beberapa minimarket,  stoknya terbatas. Karena terbatas, maka pembeliannnya pun dibatasi. 

Ada yang sampai rela antre dari pagi hanya untuk mendapatkan 2 liter migor. Terutama para ibu yang kesehariannya selalu berkutat di dapur. 

Pertanyaannya, apakah masak-masak harus dengan digoreng dan menggunakan minyak goreng? Lalu seberapa banyak migor yang dibutuhkan untuk menggoreng? 

Saya saja, migor 1 liter baru habis sepekan. Bahkan, bisa lebih. Memang harus dengan digoreng? Kan tidak. Bisa diolah dengan cara direbus atau dikukus, misalnya. 

Jadi,  sebetulnya tidak perlu panik juga masyarakat menghadapi kelangkaan minyak goreng. Seperti kata pepatah "tidak ada akar, rotan pun jadi". Begitu, bukan? 

Meski kita tidak perlu panik, tetap saja persoalan kelangkaan migor harus dituntaskan. Masa Indonesia yang punya lahan sawit yang begitu luas, migor bisa langka. Kan aneh. Ini pasti ada sesuatu. 

Kembali ke awal. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) pun lantas mengajak para perempuan untuk tidak panik di tengah polemik kelangkaan minyak goreng.

Karena tanpa minyak goreng pun, perempuan bisa menyajikan asupan bergizi kepada keluarga, terutama olahan berbahan baku ikan. 

Ikan adalah salah satu sumber makanan yang enak, mudah didapat, dan sehat. Mengonsumsi ikan segar bisa menurunkan risiko beragam penyakit, termasuk jantung hingga stroke.

Namun, tidak semua cara memasak baik untuk mempertahankan nutrisi dalam ikan. Ikan yang digoreng justru tidak bagus untuk kesehatan. 

Karena,  selama penggorengan, ikan akan menyerap lemak dalam minyak tersebut. Sehingga meningkatkan jumlah kalori di dalamnya dan mengubah jenis lemak yang terkandung.

Artati Widiarti, Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk kelautan dan Perikanan (PDSPKP), mengatakan ikan yang disajikan tanpa digoreng justru lebih sehat. Terpenting lagi tetap nikmat, kok.

"Tidak perlu khawatir dengan minyak goreng. Ikan yang dipepes atau ikan berkuah gizinya malah lebih terjaga dan rasanya lebih nikmat," kata Artati saat Safari Gemarikan (Gemar Makan Ikan) di Balai Desa Kwadungan Kecamatan Ngasem Kabupaten Kediri, Provinsi Jawa Timur, Selasa, 8 Maret 2022.

Artati menyampaikan ikan sebagai bahan pangan yang mengandung protein tinggi dan Omega-3 sangat relevan sebagai salah satu sumber protein. 

Asam lemak omega 3 dibutuhkan bagi tubuh dan otak agar bisa berfungsi dengan baik. Omega 3 bisa menurunkan risiko penyakit jantung dan juga beberapa jenis kanker.

Omega 3 juga bisa mengurangi risiko penurunan fungsi otak yang sering dialami seiring bertambahnya usia.

Tidak hanya itu. Ikan juga mengandung vitamin dan mineral. Dua zat penting yang membantu meningkatkan daya tahan tubuh dan imunitas. Sesuatu yang sangat dibutuhkan di dalam menghadapi pandemi Covid-19. 

Dokumentasi Humas Ditjen PDSPKP
Dokumentasi Humas Ditjen PDSPKP

"Dengan mengonsumsi ikan kita akan menjadi generasi yang sehat, kuat dan cerdas," tegasnya.

Karena kandungan gizinya itu, konsumsi ikan sangat penting guna mendukung program prioritas penanganan stunting. Prevalensi stunting di Kabupaten Kediri sendiri, mencapai 14,1% atau sekitar 10.600 balita. 

Jadi, mengatasi masalah tersebut di wilayah ini bisa dengan mengonsumsi ikan. Karena kandungan ikan juga dapat meningkatkan kecerdasan. 

Stunting sendirinya disebabkan oleh pola makan, sanitasi, pola asuh, dan kurangnya bekal pengetahuan tentang pentingnya asupan gizi selama kehamilan. 

Selain itu,  konsumsi ikan juga berperan penting dalam 1.000 Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK).  Utamanya dalam membantu perkembangan mata dan jaringan otak anak-anak di bawah usia dua tahun (baduta).

Pokoknya, kandungan gizi dalam ikan bermanfaat buat semua kalangan umur.  Baik itu, selama masa kehamilan, menyusui, masa anak-anak, remaja, dewasa, hingga para lanjut usia. 

Secara nasional, kegiatan perluasan Gemarikan ini akan dilaksanakan di 21 Provinsi mulai Maret 2022 sampai Juni 2022. Dengan total jumlah paket mencapai 55.000 paket Gemarikan.  

Diharapkan dengan adanya kegiatan ini dapat membantu dalam penanganan stunting dan gizi buruk.

Selain itu,  terjadi peningkatan perekonomian serta meningkatkan konsumsi ikan di Kabupaten Blitar dan Indonesia pada umumnya.

Wakil Bupati Kediri, Dewi Maria Ulfa, yang hadir mewakili Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana,  menambahkan, konsumsi protein hewani yang berasal dari ikan sangatlah penting.  

"Karena kandungan gizi pada ikan sangatlah baik untuk perkembangan tubuh terutama pada anak-anak usia sekolah," ujarnya. 

Masyarakat harus paham dan mengetahui manfaat ikan bagi kesehatan tubuh dengan berbagai kandungan protein yang ada di dalamnya.

Menurutnya, kandungan Omega-3 ikan akan dapat membantu perkembangan otak yang lebih baik. Gizi ikan juga sangat baik sebagai upaya pencegahan stunting.

"Dan yang tidak kalah pentingnya bahwa konsumsi ikan akan menjadikan kita awet muda," terang Dewi.

Saat ini, Pemerintah Kabupaten Kediri tengah mengembangkan diversifikasi olahan dari ikan air tawar. Tercatat sudah ada sekitar 28 UKM yang bergerak di sektor olahan ikan. 

Hasilnya, sekitar 35 macam produk olahan, mulai dari bakso lele, sempol, abon, nugget, sosis, lumpia, risoles dan lain sebagainya diproduksi oleh UKM tersebut. Ada juga UKM yang mengekstrak ikan gabus menjadi kapsul albumin. 

Pemkab Kediri, nelalui Dinas Perikanan, juga sudah memfasilitasi gerai-gerai penjualan produk perikanan dengan membuka "griya ulamku" di kantor dinas dan di kampung edukasi lele. 

"Penjualan dilakukan dengan cara online dan offline. Termasuk kegiatan paket Gemarikan juga merupakan hasil produk UKM perikanan di Kabupaten Kediri," tutupnya.

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, dalam berbagai kesempatan, selalu mengajak siswa sekolah dasar rajin mengonsumsi ikan agar kebutuhan gizi harian bisa terpenuhi. 

"Biar sekolahnya makin pintar, harus makan ikan. Bilang ya sama orang tuanya agar masak ikan. Agar sehat. Agar pintar," kata Menteri Trenggono.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun