Majelis Pengurus Pusat Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (MPP ICMI) Bidang 6 (Kesehatan, Perempuan, Anak, dan Pemuda) menyelenggarakan webinar bertajuk "Sehat dan Cantik Hingga Usia Senja", Jumat, 11 Februari 2022, malam.
Webinar ini diadakan dalam rangka memeringati Hari Kesehatan Wanita Dunia yang jatuh pada Sabtu, 12 Februari 2022. Temanya "Hak Reproduksi dan Seksual Perempuan".
Webinar yang dimoderatori Hanifah Husein (Ketua departemen Pemberdayaan Perempuan MPP, ini menghadirkan narasumber Prof. Dr. dr. Siti Setiati, Sp.PD-Kger (Ahli Geriatri) dan Prof. dr. Deby Vinski, M.Sc., PhD, Â The Queen of Anti-aging dan pemilik Celltech Stem Cell Centre Laboratory and Banking.
Ketua Umum MPP ICMI, Prof. Dr. Arif Satria, dalam pengantarnya menyampaikan, Â kesehatan adalah hal yang sangat penting bagi manusia, termasuk perempuan.
"Sehat itu berkaitan dengan happiness. Â Kesehatan bukan soal obat tapi soal hubungan kita dengan alam dan sosial," kata Prof. Dr. Arif
Menurutnya, kesehatan tidak hanya berfokus pada fisik semata. Sifatnya multidimensi. Kesehatan sosial, misalnya, Â juga sangat berpengaruh pada kesehatan individual, social inteligence, emotional spiritual dan intelektual.
"Itu kombinasi yang bikin kita happy. Kebahagiaan itu sumber kesehatan. Kesehatan bukan hanya semata fisik, karena kalau kita stres akan berpengaruh pada kesehatan kita," tandasnya.
Mengangkat isu pentingnya kesehatan dan kecantikan sampai usia lanjut, ICMI berkeinginan perempuan Indonesia mampu membangun rasa percaya diri.
"Selain itu, membantu untuk lebih peduli terhadap kesehatan, agar bisa mencegah berbagai penyakit yang timbul pada usia senja," tuturnya.
Kiat tetap sehat hingga usia senja
Ahli geriatri Prof. Siti Setiati memaparkan tips untuk tetap sehat dapat dimulai sejak dini. Ada beberapa faktor yang dapat memperlambat atau mencegah timbulnya penyakit kronik di usia tua.
Nutrisi
Sangat penting untuk memerhatikan asupan yang masuk ke dalam tubuh. Pembatasan makan atau diet yang sehat dengan makan secukupnya dapat memperpanjang hidup (longevity).
Membatasi makan dengan catatan tetap memenuhi nutrisi harian. Puasa bisa menjadi salah satu pilihan. Karena, puasa dapat mengurangi berat badan dan mampu menghasilkan sensitivitas insulin yang lebih tinggi.
"Yang jelas, ada hubungan antara diet dengan sistem metabolisme yang terjadi dalam tubuh. Yang harus diingat, kita adalah produk dari apa yang kita makan dan apa yang kita lakukan," katanya.
Olahraga
Aktivitas fisik juga penting untuk mempertahankan kesehatan. Seiring dengan pola makan yang sehat, olahraga adalah kegiatan wajib yang tidak boleh dilewatkan.
Namun, aktivitas ini harus disesuaikan dengan kondisi tubuh. Dapat dilihat dari usia dan kemampuan.
Bagi lansia ada baiknya untuk melakukan olahraga yang melatih ketahanan seperti mengangkat beban ringan. Atau melakukan olahraga fleksibilitas seperti melakukan gerakan sujud, dan miring ke samping yang diulang sekitar 10 menit tiap dua kali seminggu.
Jika lansia tidak pernah berolahraga sebelumnya, cukup lakukan gerakan ringan seperti latihan berdiri atau duduk. Kuncinya adalah tubuh harus tetap bergerak, ya.
Tidur cukup
Tidur adalah momen tubuh memulihkan energi yang sudah habis terpakai di siang hari. Tidur berperan dalam pembentukan memori dan sistem imun.
Ada baiknya untuk tidur selama 6 hingga 8 jam di malam hari. Ketika tidur tercukupi maka stres yang dirasakan juga akan berkurang.
Kelola stres
Salah satu kunci untuk tetap sehat dan cantik bergantung pada kemampuan untuk mengelola stres. Cobalah untuk melakukan hobi yang disukai sebagai pengalihan dari stres.
Selain itu, dapat mencoba aktivitas baru untuk menambah pengalaman seperti melukis, membaca, atau mulai membangun hubungan dengan orang terdekat.
Berhenti merokok
Rokok adalah salah satu sumber radikal bebas yang berbahaya bagi kesehatan. Kandungan yang ada dalam rokok dapat menurunkan sistem imun terhadap infeksi.
Bisa menyebabkan tubuh rentan terkena penyakit mematikan seperti gangguan jantung, paru-paru, hingga kanker.
Keterlibatan sosial
Memulai satu hubungan dengan orang lain menjadi salah satu sumber kebahagiaan bagi lansia. Dengan berinteraksi kita akan merasakan keterlibatan sosial hingga koneksi emosional.
Adanya dukungan sosial, hubungan yang baik dengan sesama di usia 50 tahun itu berkorelasi positif pada kesehatan di usia lanjut
Ketika memiliki banyak hubungan dengan orang lain, maka akan timbul rasa berguna dalam hidup yang dapat memicu kebahagiaan. Kehidupan pun terasa lebih berwarna. Merasa lebih sehat dan cantik.
Lingkungan sosial harmonis dapat memberikan kebahagiaan. Kesehatan sosial berpengaruh terhadap kesehatan diri. Ketenangan sumber kebahagiaan, kebahagiaan sumber kesehatan.
Kebaikan dan kebahagiaan harus kita dapatkan di dunia dan akherat.
Terapi Stem Cell
Pembicara lainnya, Prof. dr. Deby Vinski bercerita mengapa ia mengambil program AAMS (Anti-Aging Medicine Specialization) di Paris pada 20 tahun lalu, setelah lulus menjadi dokter umum.
Awalnya karena ingin menyembuhkan ayahnya yang terserang stroke. Dari ilmu yang dipelajarinya itu, ia praktekkan pada sang ayah. Hasilnya makin sehat dan gagah.
Ia pun makin tertarik melanjutkan proses belajar ilmu tersebut. Terlebih ilmu yang dipelajarinya itu sangat menakjubkan. Ilmu ini menjadi primadona ilmu kedokteran.
Deby Vinski melanjutkan ke HIS di Brussel dan Master of Antiaging Medicine di Dresden International University Jerman.
Gelar Doctoral, PhD diraihnya di Saint Petersburg Institute of Gerontology dan Bioregulator Saint Petersburg, Rusia. Semua dengan predikat lulus Cumlaude.
Di Rusia, ia khusus mendalami Stemcell dan memperpanjang Telomere dengan Peptide Bioregulator, yang di antaranya telah memberi kesembuhan bagi Sang Ayah dari Stroke.
Ilmu yang booming di dunia ini, menurutnya, memang sangat dibutuhkan untuk meremajakan sel-sel tubuh. Menjadikan tubuh awet muda dan sehat.
"Dengan ilmu ini memungkinkan manusia dapat tetap sehat kuat perkasa tanpa terhenti oleh usia," urai lulusan terbaik John Robert Power International ini.
Ilmu anti aging yang dipelajarinya itu adalah ilmu kedokteran pencegahan. Bukan hanya sekadar untuk kecantikan wajah semata. Juga untuk menambah kemampuan fisik secara menyeluruh.
Presiden dari Badan Akreditasi Antiaging Dunia, WOCPM, yang beranggotakan 74 negara dan berpusat di Paris, ini menuturkan, dulu penyakit degeneratif dianggap tak dapat diatasi.
Tapi perkembangan kini sudah dapat diperlambat, bahkan menjadi lebih sehat. Gejala menopause yang dialami kaum perempuan pun tak perlu lagi dialami.
Sedangkan bagi kaum laki laki akan tetap sehat perkasa dengan fungsi ereksi yang baik, meski telah usia lanjut. Semua berkat terapi Hormon Proa dan Stem Cell atau dikenal dengan Men Vitality by dr Deby Vinski.
Soal bagaimana kiat dirinya merawat kecantikannya, dokter yang juga ahli berlian dan pandai merangkai bunga, ini mengatakan, hampir semua terapi kedokteran antiaging dijalaninya.
"Selain itu, menjalani olah raga renang dan angkat beban, yoga serta dance secara teratur," ungkapnya.
Namun, kecantikan harus dimulai dari dalam. berpikiran positif dan hati yang penuh kasih adalah yang utama, sehingga kita tidak mudah stress.
Konsumsi makanan segar dengan tinggi serat serta protein yang cukup. Hindari makanan berlemak atau gorengan.
Gunakan Olive oil dan imbangi dengan minum minuman infused water yang memiliki khasiat alami untuk peremajaan tubuh.
Turut hadir dalam webinar antara lain Prof. Dr. Riri Fitri Sari (Wakil Ketua Umum MPP ICMI) dan Dr. Herawati Tarigan, M.M. (Ketua Koordinasi Bidang Perempuan,Anak dan Lansia MPP ICMI)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H