Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kenali Gejala Serangan Jantung

13 Februari 2022   19:35 Diperbarui: 13 Februari 2022   19:46 786
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sabtu, 12 Februari 2022, jam 3 dini hari, suami membangunkan saya. Mengeluhkan dadanya sakit. Sulit bernapas. Lengan kanannya terasa kram. Keringat dingin membasahi punggung dan dadanya. Kedua kakinya begitu dingin dan basah oleh keringat.

Saya pijit-pijit suami dengan minyak tawon, lalu memijatnya pakai alat pijat elektrik.  Mengerok punggungnya. Juga perutnya.  Suami merasa tidak enak di bagian perutnya. Perut terasa kembung.

Ini adalah kejadian ketiga kalinya dalam sebulan ini. Kejadian pertama dan kedua, sama dini hari juga. "Penangangannya" juga sama. Dibalur minyak tawon dan dipijat-pijat. Keesokan harinya, suami beraktifitas seperti biasa.

Karena ini kejadian yang ketiga kali, saya sarankan untuk segera ke IGD RS Jantung Diagram Siloam Cinere, Depok, Jawa Barat. RS khusus penanganan jantung dan pembuluh darah.

Gejala dan indikasi sudah menunjukkan serangan jantung. Suami juga sudah menyakini bahwa ini adalah serangan jantung. Apalagi ditambah dengan mual tapi tidak sampai muntah.

Tapi, suami tetap belum mau ke RS.  Kalau tidak "nanti", ya "sebentar", atau "tunggu dulu". Selalu begitu, jawabnya. Padahal, di hari itu, serangan muncul lagi setelah shalat Subuh.

Seharian itu saya tidak bisa tidur. Jadi was-was sendiri. Stress. Pikiran saya tidak tenang. Mau mengetik sudah tidak bisa berpikir lagi.

Saya khawatir ketika terjadi serangan lagi sudah dalam keadaan terlambat. Sementara saya di rumah, bisa apa? Keahlian tidak ada. Ilmu juga tidak punya.

Paling juga bisanya teriak minta tolong kalau ada apa-apa. Dan, itu pasti sudah dalam keadaan terlambat.

Saya hubungi dr. Muhammad Iqbal Sofyan, Sp.M (K). Keponakan suami. Saya tanya harus saya kasih obat apa untuk menangani keluhan Om Boiy. Begitu suami selalu dipanggil oleh keponakan-keponakannya.

"Beli Ascardia tablet 10 biji, 4 biji langsung kunyah dan telan. Trus juga nitrokaf tablet beli 10 biji, 2 biji langsung minum. Itu pertolongan pertama, selanjutnya bawa ke RS," membalas WA saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun