Tersumbatnya pembuluh darah ini karena lemak dan kolesterol yang membentuk plak di dinding pembuluh darah. Itu sebabnya, mengapa kolesterol tinggi bisa membuat seseorang berisiko terkena sakit jantung.
Kondisi ini diperburuk dengan kebiasaan merokok, terlalu sering minum kopi, dan jarang berolahraga.
Tapi kondisi itu tidak terjadi begitu saja, melainkan berakumulasi. Dari sedikit, lama-lama banyak, akhirnya menyumbat pembuluh darah.
Angin duduk yang sering kita dengar ternyata itu adalah salah satu gejala serangan jantung. Itu sebabnya, banyak yang menganggapnya masuk angin biasa sehingga tidak mendapat penanganan segera.
Seseorang yang mengalami serangan jantung biasanya mengeluhkan keadaan yang mirip dengan masuk angin. Seperti pusing, mual atau muntah, berkeringat dingin, jantung berdebar-debar, dada terasa terbakar, tertekan, atau terasa berat.
Selain itu, bisa juga timbulnya rasa nyeri pada dada dan menyebar ke daerah leher, rahang, hingga pungung.
Dokter kemudian memperlihatkan kondisi jantung setelah dipasang ring. Pembuluh darah yang tersumbat kembali normal. Terlihat dari warnanya yang gelap.
Ring ini bukan berbentuk cincin seperti yang saya duga. Â Saya pun diperlihatkan bentuk ring agar jelas. Ternyata, bentuknya seperti per pulpen, tapi berukuran sangat kecil.
Suami lantas diminta minum obat yang dikonsumsi seumur hidup agar darah tidak kental. Ada keluhan atau tidak, obat harus diminun.
Dokter juga meminta suami untuk berhenti merokok, minum kopi, rutin olahraga berjalan kaki selama 150 jam selama sepekan, dan mengelola stres dengan baik.
Apakah masih bisa beraktifitas yang dapat memacu adrenalin? Dokter menjawab, bisa. Naik gunung, touring keliling mengendarai mobil. Yang penting, tubuh jangan diporsir, agar jantung tidak memompa lebih keras.