Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Investasi Emas, Pilih Batangan atau Perhiasan?

5 Februari 2022   14:30 Diperbarui: 7 Februari 2022   18:19 820
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi investasi emas. Sumber: Shutterstock via Kompas.com

Dulu, hanya orang-orang atau kelompok tertentu saja yang bisa memiliki emas. Dengan kata lain, hanya orang-orang kaya saja yang memiliki kemampuan untuk membeli emas. Eksklusif.

Sementara, orang-orang kelas menengah ke bawah, ingin punya satu gram emas saja susahnya minta ampun. Harus menyisihkan sedikit uang hingga terkumpul sejumlah uang untuk membeli emas.

Itu pun entah butuh waktu berapa lama untuk mengumpulkannya. Terkadang ketika uang sudah terkumpul, eh tiba-tiba ada keperluan mendesak. Uang habis terpakai, perhiasan emas yang menjadi incaran tidak jadi terbeli.

Sedih dan kecewa, tentunya. Mau membeli dengan cara mencicil, misalnya, 0,01 gram atau 0,1 gram dulu, tidak ada yang menjual. Lha, mana ada toko emas yang menjual kepingan emas. Rata-rata emas perhiasan yang dijual minimal 1 gram.

Itu dulu. Sekarang beda lagi ceritanya. Semakin ke sini, orang semakin bisa memiliki emas dengan semakin mudah. Tidak perlu repot lagi mengumpulkan uang hanya untuk sekedar bisa membeli emas 1 gram.

Ya, dengan "bermodalkan" puluhan ribu saja orang sudah bisa membeli kepingan emas atau emas batangan. Jadi, tidak ada lagi kata tidak mungkin untuk berinvestasi emas meski keuangan pas-pasan.

Marketplace yang menjual kepingan emas dengan beragam ukuran juga semakin banyak. Ada yang 0,1 gram, ada juga 0,25 gram, dan macam-macam. Peminatnya semakin banyak, kemasannya juga beragam. Bahkan bisa dikostum sesuai dengan keperluan.

Kita bisa membeli emas 0,1 gram untuk dihadiahkan buat keponakan yang tengah berulang tahun, misalnya. Nanti, di kemasannya ada ucapan selamat ulang tahun. Atau apa saja sesuai keperluan.

Hadiah itu nantinya bisa jadi investasi jangka panjang atau jangka pendek. Si pemilik emas bisa membeli kepingan emas lainnya sesuai budget.

Lama-lama akan terkumpul emas dalam hitungan sekian gram. Ibarat kata pepatah sedikit demi sedikit lama-lama membukit.

Kita juga bisa menabung emas. Bisa kita jual jika dalam keadaan mendesak. Bisa kita simpan untuk tabungan masa depan. Investasi emas memang menjanjikan.

Selain bisa diakses oleh siapa saja, juga minim resiko alias aman tidak tergerus oleh inflasi. Nilainya tidak akan tergerus oleh kondisi global. Stabil bahkan cenderung naik.  

Herru Wijayadie "D'Gold Father", seorang praktisi emas, yang juga CEO gudangemas, mengatakan, investasi emas menjadi salah satu pilihan yang menarik karena merupakan aset safe haven.

Menurutnya, investasi emas cukup praktis dan mudah dilakukan oleh siapa saja. Meski demikian, cukup aman dari resiko kerugian karena harganya yang relatif stabil.

Selain itu, investasi emas memiliki tingkat likuiditas tinggi dan mudah dicairkan ke dalam bentuk uang tunai. Itulah mengapa emas sering disebut sebagai safe haven.

"Investasi emas yang inklusif ini juga akan meningkatkan keinginan mempersiapkan keuangan untuk masa mendatang," katanya dalam diskusi 'Investasi Emas untuk Kita Bersama' yang diadakan Emas Antam Indonesia (EAI) dan Hartadinata Abadi, Kamis, 3 Februari 2022.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

Pilih Emas Batangan atau Perhiasan?

Nah, pertanyaannya, jika ingin investasi emas apakah berupa logam batangan atau perhiasan?  Kira-kira, mana yang lebih menguntungkan antara investasi emas batangan dengan perhiasan emas?

Herru Wijayadie pun memberikan jawaban. Katanya, keduanya tidak bisa dibandingkan dari segi keuntungan seperti itu. Terlebih, emas batangan dan perhiasan memiliki fungsi dan tujuan yang berbeda saat kita membelinya.

Perhiasan emas selain bisa menjadi investasi, juga dapat dikenakan sehari-hari sebagai aksesori. Emas perhiasan memiliki fungsi tersendiri yang tidak dimiliki emas batangan, yaitu bisa dipakai, jelas Herru.

Menurutnya, emas batangan atau perhiasan sama-sama bisa menjadi investasi menguntungkan sesuai kebutuhan. Dari segi harga juga mengikuti kondisi global. Jika harga turun, tetap masih aman.

Jika memang tujuan awalnya untuk sekedar investasi, emas batangan bisa jadi pilihan karena kebanyakan kadarnya murni, sehingga lebih untung saat dijual.

"Antara kita membeli dan menjual itu enggak besar sehingga kenaikan harga emas sedikit kita sudah bisa untung," ujar Herru yang sudah bergelut dengan dunia emas sejak tahun 1993 ini.

Namun, jika ingin investasi sekaligus memperindah penampilan, perhiasan emas lebih cocok.

Mau pilih emas batangan atau emas perhiasan, terserah. Bagi investor pemula, tentukan dulu tujuan investasi emas buat apa. Pergi haji, pendidikan, beli rumah, buat nikah atau buat apa?

Setelah menetapkan tujuan, cari tahu biaya yang dibutuhkan. Misalnya, naik haji membutuhkan biaya sebesar Rp50 juta. Maka, dibutuhkan setara 50 sampai 60 gram emas. Kisaran waktunya sekitar 5 tahun atau 60 bulan. Berarti per bulan targetnya satu gram.

Terpenting lagi adalah menentukan brand emasnya. Jangan membeli emas yang brandnya tidak jelas. Pilihlah brand yang memang terpercaya karena akan lebih mudah dijual kembali.

Biasanya yang sudah dilengkapi denga scan QR code. Jadi, kita bisa memverifikasi keaslian produk emas dengan melalui scan QR code yang tertera di belakang kemasan.

Pada saat proses scanning, perangkat akan secara otomatis terhubung ke website brand tersebut. Jika produk emas yang dimiliki asli, maka akan muncul notifikasi bertuliskan 'Produk Asli' berikut dengan informasi produk.

     Dede Izudin, Chief of Marketing Emas ANTAM Indonesia  dan Sandra Sunanto, CEO PT Hartadinata Abadi Tbk (tengah)
     Dede Izudin, Chief of Marketing Emas ANTAM Indonesia  dan Sandra Sunanto, CEO PT Hartadinata Abadi Tbk (tengah)

Dalam kesempatan itu, EAI -- entitas anak PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM) dan Hartadinata kembali melanjutkan kerjasama  menghadirkan produk Emaskita dan Kencana (Keindahan Terpercaya dan Bermakna).

Kencana sendiri adalah koleksi perhiasan emas fine gold dengan kadar emas murni 99,99% atau 24 karat yang pertama di Indonesia.

Hadir guna mendukung penampilan, koleksi cincin, gelang, liontin dan kalung dengan desain elegan. Bisa juga menjadi instrumen investasi jangka panjang yang menguntungkan.

Kerjasama kedua pihak agar investasi emas menjadi lebih mudah dan bersahabat untuk kita semua. Kedua produk tersebut bisa menjadi alternatif investasi  yang terjangkau dan terjamin untuk semua lapisan masyarakat, baik untuk  kebutuhan investasi maupun gaya hidup.  

Sandra Sunanto, Chief Executive Officer PT Hartadinata Abadi Tbk, mengatakan, investasi bukanlah hal baru, termasuk juga investasi emas. Bisa dilakukan dalam bentuk emas batangan maupun juga perhiasan dengan harga yang cukup tinggi.

"Namun, kini investasi emas menjadi lebih inklusif dan lebih mudah dijangkau oleh lebih banyak elemen masyarakat. Kita memproduksi emas dengan kepingan yang beragam dari 0,1 gram hingga 100gram," katanya dalam kesempatan yang sama.

Menurutnya, sudah saatnya investasi emas bisa semakin inklusif agar bisa terjangkau oleh semua kalangan. Investasi emas batangan pun bisa diakses oleh lebih banyak kelompok masyarakat.

Meningkatkan kesadaran akan pentingnya investasi emas dengan berbagai manfaatnya, diharapkan bisa mendorong semakin banyak orang untuk berinvestasi sebagai bagian dari gaya hidup mereka.

Dede Izudin, Chief of Marketing Emas ANTAM Indonesia, menambahkan, keinginan masyarakat Indonesia untuk berinvestasi semakin meningkat. Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat jumlah investor di pasar modal meningkat selama 2021.

Tercatat ada pertambahan 3,6 juta investor di bursa selama tahun tersebut. Peningkatan tidak hanya terjadi di pasar modal, tapi juga terjadi dalam investasi emas. Pada semester 1 tahun 2021, penjualan emas ANTAM tercatat 13.34 ton.

Angka ini meningkat sebanyak 69% dibandingkan periode yang sama pada 2020. Peningkatan ini menunjukan kesadaran masyarakat untuk berinvestasi semakin meningkat.

Investasi ada beragam macamnya mulai dari pasar modal, reksadana, obligasi, dan tentunya juga salah satunya adalah emas. Investasi emas dulu dikenal sebagai investasi yang terbatas karena dilakukan oleh kelompok masyarakat menengah ke atas.

Namun, kini investasi emas menjadi semakin inklusif. Kepingan emas atau emas batangan juga lebih variatif. Mulai dari 0,1 gram hingga 100 gram dengan kadar emas premium (99,99%). 

"Sebelumnya sudah pernah mengeluarkan kepingan 0,1 gram dan 0,25 gram," katanya.

Dengan investasi emas yang lebih inklusif dan terjangkau oleh masyarakat dari berbagai kalangan dan latar belakang, diharapkan semakin menyadarkan masyarakat penting berinvestasi (emas).  

Masyarakat pun bisa mempersiapkan keuangan dan menyiapkan simpanan dana untuk masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun