Menurutnya, emas batangan atau perhiasan sama-sama bisa menjadi investasi menguntungkan sesuai kebutuhan. Dari segi harga juga mengikuti kondisi global. Jika harga turun, tetap masih aman.
Jika memang tujuan awalnya untuk sekedar investasi, emas batangan bisa jadi pilihan karena kebanyakan kadarnya murni, sehingga lebih untung saat dijual.
"Antara kita membeli dan menjual itu enggak besar sehingga kenaikan harga emas sedikit kita sudah bisa untung," ujar Herru yang sudah bergelut dengan dunia emas sejak tahun 1993 ini.
Namun, jika ingin investasi sekaligus memperindah penampilan, perhiasan emas lebih cocok.
Mau pilih emas batangan atau emas perhiasan, terserah. Bagi investor pemula, tentukan dulu tujuan investasi emas buat apa. Pergi haji, pendidikan, beli rumah, buat nikah atau buat apa?
Setelah menetapkan tujuan, cari tahu biaya yang dibutuhkan. Misalnya, naik haji membutuhkan biaya sebesar Rp50 juta. Maka, dibutuhkan setara 50 sampai 60 gram emas. Kisaran waktunya sekitar 5 tahun atau 60 bulan. Berarti per bulan targetnya satu gram.
Terpenting lagi adalah menentukan brand emasnya. Jangan membeli emas yang brandnya tidak jelas. Pilihlah brand yang memang terpercaya karena akan lebih mudah dijual kembali.
Biasanya yang sudah dilengkapi denga scan QR code. Jadi, kita bisa memverifikasi keaslian produk emas dengan melalui scan QR code yang tertera di belakang kemasan.
Pada saat proses scanning, perangkat akan secara otomatis terhubung ke website brand tersebut. Jika produk emas yang dimiliki asli, maka akan muncul notifikasi bertuliskan 'Produk Asli' berikut dengan informasi produk.
Dalam kesempatan itu, EAI -- entitas anak PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM) dan Hartadinata kembali melanjutkan kerjasama  menghadirkan produk Emaskita dan Kencana (Keindahan Terpercaya dan Bermakna).