Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Efikasi Vaksinasi Covid-19 Menurun, Vaksin Booster Menguatkan Kembali

21 Januari 2022   22:12 Diperbarui: 22 Januari 2022   22:45 1108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peserta vaksin booster di Mal Neo Soho, Jakarta Barat (dokumen pribadi)

Ternyata, orang yang telah divaksin Covid-19 primer maupun lengkap (dosis 1 dan dosis 2) dengan jangka waktu 3-8 bulan harus divaksin kembali. Mengapa? Karena, antibodi Covid di dalam tubuh sudah mulai menurun.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PL) Kementerian Kesehatan Dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid, menjelaskan, vaksin Covid-19 apapun jenisnya akan melemah dalam kurun waktu 3-6-8 bulan. 

Efikasi vaksin Sinovac, misalnya, yang semula 65,3 persen dapat menurun menjadi 50 persen setelah beberapa bulan. Lalu akan menurun lagi beberapa bulan kemudian.

Tidak hanya Sinovac, tingkat efikasi vaksin Moderna, Pfizer dan AstraZeneca juga dilaporkan terus menurun terhadap varian baru virus Corona seiring berjalanannya waktu.

Efikasi vaksin Pfizer akan turun menjadi 75 persen dari 85 persen. Vaksin AstraZeneca turun dari 68 persen menjadi 61 persen. Penurunan itu terjadi pada minggu kedua setelah pemberian vaksin dosis kedua.

Itu sebabnya mengapa seseorang perlu vaksin ketiga atau booster. Meski vaksin ketiga ini masih bersifat imbauan, namun ia menyarankan lebih baik masyarakat yang berusia di atas 18 tahun ikut divaksinasi untuk ketiga kalinya.

Vaksin booster ini diperlukan untuk meningkatkan proteksi individu terutama untuk kelompok yang rentan tertular Covid-19 seperti tenaga kesehatan yang memang berhadapan langsung dengan pasien Covid-19. Terlebih varian Omricon ini juga tanpa gejala.

Kelompok rentan lainnya yang perlu mendapat vaksin ketiga yaitu orang dengan komorbid dan lanjut usia atau lansia. Bagi masyarakat dalam kondisi tertentu bisa divaksin booster dengan disertai surat rekomendasi dokter.

"Berdasarkan studi menyebutkan suntikan ketiga atau booster memiliki efek penguat yang baik," jelas dr. Nadia yang juga Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes.

Selain lansia, kategori ibu hamil juga diperbolehkan mendapat vaksin booster. Vaksin ketiga ini aman bagi ibu hamil dan tidak ada efek samping pada janin yang dikandungnya.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PL) Kemenkes Dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid (dokpri)
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PL) Kemenkes Dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid (dokpri)

Hal tersebut juga didukung oleh hasil kajian dari Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional (ITAGI) melalui surat nomor ITAGI/SR/2/2022 mengenai kajian vaksin Covid-19 dosis lanjutan. ITAGI menganjurkan pemberian booster untuk memperbaiki efektivitas vaksin yang telah menurun.

Demikian penjelasan Dr. Nadia saat saya temui di sela peninjauan Sentra Vaksin Generasi Maju khusus untuk vaksinasi Covid-19 bagi anak dan vaksin booster di Mal Neo Soho, Jakarta Barat, Kamis, 20 Januari 2022.

Sentra Vaksin Generasi Maju ini diselenggarakan oleh Danone Indonesia bekerja sama dengan PT Indomarco Prismatama (Indomaret). Sentra Vaksin ini  bagian dari rangkaian kampanye "Indonesia Bangkit". 

Government & External Scientific Affairs Director Danone Indonesia, Rachmat Hidayat, menjelaskan, kegiatan tersebut berlangsung pada 20 - 24 Januari 2022 dengan menargetkan 5.000 peserta vaksin (2.500 peserta anak dan 2.500 peserta vaksinasi booster). 

Sentra Vaksin Generasi Maju akan ada juga di Yogyakarta dan Surabaya. Mengingat kota besar tersebut masih menjadi fokus pemerintah dalam pengendalian kasus Covid-19. 

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sendiri pada 12 Januari 2022, telah mengeluarkan enam merek vaksin yang disetujui untuk booster, yakni Sinovac-Coronavac, Pfizer, Astrazeneca, Moderna, Zifivax, dan Janssen.

BPOM juga telah mengeluarkan panduan padanan vaksin yang bisa digunakan. Yaitu dapat berupa vaksin homolog atau vaksin yang sama dengan vaksin primer, atau pun heterolog yang merupakan vaksin yang berbeda dengan vaksin primer. 

Menurut dr. Nadia, vaksin booster ini penting mengingat saat ini dunia sedang dihadapi ancaman penularan varian Omicron yang sangat tinggi dan cepat. Hal ini berakibat pada melonjaknya kasus Covid-19 secara global.

Di sejumlah negara telah melaporkan puncak kenaikan kasus Omicron di wilayahnya. Sementara di Indonesia diperkirakan puncak kenaikan kasus terjadi pada pertengahan Februari hingga awal Maret.

Merespons hal ini, sejumlah persiapan telah dilakukan pemerintah untuk mengendalikan puncak Omicron. Salah satunya dengan meningkatkan cakupan vaksinasi Covid-19 baik vaksinasi primer maupun booster.

Karena itu, pemerintah perlu mengantisipasinya dengan pemberian vaksin booster. 

Vaksinasi Covid-19 bagi anak usia 6-11 tahun (dokumen pribadi)
Vaksinasi Covid-19 bagi anak usia 6-11 tahun (dokumen pribadi)

Kebijakan ini tertuang dalam Surat Edaran Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Nomor: HK.02.02/II/252/2022 tentang Vaksinasi COVID-19 Dosis Lanjutan (Booster), yang ditujukkan bagi Dinkes Provinsi dan Kabupaten/Kota agar segera melaksanakan vaksinasi booster sesuai dengan syarat dan ketentuan yang telah ditetapkan.

Pemberian vaksin booster ini diberikan kepada masyarakat yang telah berusia 18 tahun ke atas dengan prioritas kepada lanjut usia (lansia) dan kelompok rentan dengan syarat telah mendapatkan vaksin dosis lengkap dalam rentang waktu 6 bulan.

Bagi masyarakat yang ingin mendapatkan vaksin booster ataupun yang termasuk dalam kelompok prioritas penerima booster dapat mengecek tiket dan jadwal vaksinasi di website dan aplikasi PeduliLindungi. 

Tiket tersebut dapat digunakan di fasilitas kesehatan atau tempat vaksinasi terdekat pada waktu yang sudah ditentukan.

Sampai saat ini, katanya, sebanyak 1,4 juta orang Indonesia telah mendapatkan suntikan vaksin booster Covid-19 atau vaksin dosis ketiga.

Mengapa efikasi vaksinasi bisa menurun? Karena, materi vaksin Covid-19 adalah virus Corona yang dilemahkan atau dimatikan. Sementara jenis vaksin lainnya materinya bakteri penyebab penyakit. Keduanya memiliki sifat yang berbeda. 

Tapi masyarakat tidak perlu khawatir akan kemampuan vaksin yang sudah disuntikan. Meskipun efikasi vaksin menurun, WHO telah menegaskan standar vaksin yang digunakan di Indonesia memiliki  kemampuan membentuk kekebalan yang baik.  

Kalau antibodi di tubuh masih ada, ketika terkena infeksi Covid 19 varian baru, antibodi yang dihasilkan pasca divaksinasi masih bisa menstimulasi kekebalan tubuh. 

Jadi, masyarakat yang belum atau tidak direkomendasikan mendapatkan vaksin booster, tidak usah khawatir. Kalaupun nanti terkena Covid-19, levelnya ringan, tidak berat. Tetap berharap semoga tidak terkena.

"Meski vaksinasi booster sudah mulai sejak 12 Januari lalu, vaksinasi primer tetap berlangsung seperti biasanya. Keduanya dapat berjalan guna menciptakan herd immunity, terutama untuk menghadapi lonjakan kasus Omicron," kata dr. Nadia.

Namun, ia mengingatkan, meskipun telah menerima vaksinasi dosis lengkap maupun booster, masyarakat diminta untuk tetap disiplin menegakkan protokol kesehatan 5M. 

Yaitu memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan pakai sabun, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas dalam praktik kehidupan sehari-hari untuk memberikan perlindungan yang optimal.

Saya sendiri belum mencek apakah saya termasuk pihak yang mendapatkan vaksin booster atau tidak. Saya sih berharap bisa ikutan vaksin booster mengingat penyintas kanker termasuk kelompok yang beresiko juga.

Demikian laporan saya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun