Maklum saja, sejak pandemi melanda, sejak itu penjualan di marketplace ikut melesat seiring diberlakukannya untuk social distancing dan stay at home. Dengan jangkauan yang lebih luas, JNE mengantarkan produk UMKM hingga ke pelosok-pelosok.Â
Tidak heran, produk kreatif Indonesia kian melesat. Platform e-commerce (bisnis digital) juga marak, bahkan dahsyat dengan segmentasi usaha yang beragam. Di sisi lain, industri kreatif makin mendapat tempat di hati konsumen karena tumbuhnya marketplace hingga penyedia layanan jasa logistik.
Dengan semakin menjamurnya bisnis e-commerce di Indonesia, ditangkap sebagai peluang besar oleh jasa pengiriman JNE. Untuk saat ini, dari data yang tercatat pada situs resmi JNE, jne.co.id, jumlah titik lokasi persebaran outlet JNE ada sekitar lebih dari 6.000 titik dan akan terus bertambah.
Baca juga:Â JNE dalam Kehidupan Saya, Memberi, Menyantuni, Menyayangi
Tidak hanya sekedar memberikan kemudahan dalam pengiriman paket. Bentuk dukungan perusahaan yang berdiri pada 26 November, 31 tahun lalu itu, juga kerap memberikan pelatihan gratis kepada para pelaku UMKM dari seluruh Indonesia. Dalam pelatihan itu, JNE menggandeng sosok inspiratif dalam kemajuan UMKM di Indonesia.Â
JNE dengan filosofi dasar Berbagi, Memberi, dan Menyantuni, mampu menjadikan perusahaan pengiriman terdepan di Tanah Air yang berdaya saing global.
Presiden Direktur JNE M. Feriadi Soeprapto, dalam berbagai kesempatan sering menyampaikan, JNE dalam berbisnis selalu ingin mencari keberkahan. Itu sebabnya, nilai-nilai spiritual yang digagas para founding father, sampai hari ini terus berjalan dan akan konsisten terus dilakukan.
"Dengan #JNE31tahun, JNE akan terus maju dan berkembang serta terus bisa memberikan pelayan terbaik kepada customer. Bersyukur secara bisnis perusahaan terus tumbuh sekalipun dihantam pandemi Covid-19, dan tentunya JNE peduli terhadap masyarakat yang terkena Covid-19," ujarnya.
Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, kerap menyampaikan UMKM adalah pilar yang sangat penting dalam perekonomian Indonesia. Berdasarkan data kementerian yang dipimpinnya, jumlah UMKM saat ini mencapai 64,2 juta dengan kontribusi terhadap PDB sebesar 61,07% atau senilai 8.573,89 triliun rupiah.
Menteri Teten optimistis perekonomian akan terus bangkit dan pulih dengan melihat semangat UMKM, meski pandemi belum juga berakhir. Terlebih saat ini, sudah menuju masa pemulihan. Ia juga optimis kontribusi UMKM terhadap PDB sebesar 63% naik dari kontribusi saat ini yang pada 2021 baru 61%.
Tidak dipungkiri, JNE selalu bersama UMKM, untuk Indonesia tangguh, Indonesia tumbuh. JNE bersama UMKM untuk Indonesia.