Ini kawan saya. Namanya Dewi Syafrianis. Orang Padang yang dibesarkan di Jakarta. Seorang ibu rumah tangga yang juga pelaku UMKM. Ia menggeluti usaha rumahan rendang dengan brand "Badendang". Sudah lebih dari 10 tahun ia rintis dan ia tekuni.Â
Usaha dagangannya tidak hanya rendang daging. Ia juga berinovasi dengan membuat produk rendang dan dendeng paru, juga aneka sambal dengan merek yang sama. Ada sambal jengkol, sambal ikan bilih, sambal ijo. Semua produk olahannya sudah saya cicipi. Rasanya, "enaknyo!"
Ia tinggal satu kompleks dengan saya di Permata Depok, Cipayung, Pondok Jaya, Depok, Jawa Barat. Hanya beda sektor saja. Saya sektor Berlian, sementara kawan saya ini di sektor Mirah. Dekat danau dan tidak jauh dengan Taman Pondok Jaya.
Jarak rumah kami cukup jauh. Mungkin ada sekitar 1 kilometer. Itu sebabnya, saya sering menyebutnya dengan tetangga jauh. Kalau tetangga dekat tuh, yang di depan dan samping rumah saya. Kalau kata lagu sih "hanya lima langkah".Â
Baca juga:Â Awal Tahun, Badendang Wajah dan Semangat Baru demi Keluarga Tangguh
Usaha dagangan kawan saya ini sudah nangkring di sejumlah marketplace, seperti blibli.com, tokopedia, shopee, lazada dan lainnya. Belum lagi di Indonesia Mall, marketplace milik BRI yang dikhususkan untuk mitra binaannya. Ini semakin membuka peluang usaha kawan saya "naik kelas".
Kalau saya sih jarang pesan di toko online, tinggal telepon saja langsung ke orangnya. Tidak lama datang deh ke rumah, dan dilanjutkan dengan ngobrol-ngobrol mengenai nasib bangsa ini ke depan hehehe
Saya perhatikan, sebagaimana juga cerita kawan saya, pelanggannya tidak hanya di sekitaran Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi), tetapi juga di luar itu, hingga ke Jawa sana. Tidak jarang merambah juga ke luar negeri yang dibawa pelanggannya ke sana.
Karena dijual secara online, maka barang yang dipesan harus dikirim menggunakan jasa kurir. Biasanya, kawan saya ini menggunakan jasa kurir JNE atau Jalur Nugraha Ekakurir. Dipilihnya JNE karena pengiriman sering tepat waktu dan biayanya juga terjangkau. Terlebih banyak pilihan.Â
JNE memiliki empat jenis layanan pengiriman, yakni Ongkos Kirim Ekonomis (OKE), Reguler (REG), Yakin Esok Sampai (YES), dan Super Speed (SS). Yang menurut kawan saya, semuanya terjangkau.
Menurut kawan saya, JNE bagaikan pahlawan bagi dirinya selaku UMKM dan juga UMKM-UMKM lainnya. Hadir untuk memberikan kemudahan. Terlebih di saat pandemi Covid-19.
Dengan ongkos kirim yang terjangkau ini membuat para pelaku UMKM menjadi lebih bergairah dan lebih giat menopang perekonomian keluarganya. Tentu saja berimbas juga pada pertumbuhan perekonomian skala nasional. Sebagaimana kita ketahui, UMKM adalah tulang punggung perekonomian Indonesia.Â
Baca juga:Â Sambal Ikan Bilih Dendang, Ya Nikmat, Ya Sehat
Jadi, ketika ada pesanan mampir, kawan saya dengan semangat menjemput rejekinya. Mengemasnya sedemikian rupa agar produk aman saat diterima pelanggan. Setelah itu, baru deh ia beranjak ke JNE.Â
Kebetulan kantor JNE tidak jauh dari kompleks rumah. Hanya beda satu perumahan saja. Tepatnya di perumahan Jambu Tree, persis samping Permata Depok, belok ke kiri ke arah Stasiun Citayam.
Biasanya, kalau ke JNE kawan saya berjalan kaki, dan biasanya melewati rumah saya. Terkadang sebelum ke JNE ia mampir dulu ke rumah saya, terkadang sesudahnya. Ngobrol-ngobrol apa saja. Lebih seringnya mengenai usahanya.
Saya senang melihat kawan saya ini bergeliat memajukan usaha yang dirintisnya. Terlebih ia juga sebagai tulang punggung keluarga. Dobel tulang punggung. Menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia, ya menjadi tulang punggung keluarga juga.
Baca juga:Â Dewi Syafrianis, Sosok Inspiratif di Balik Produk "DenDang" yang Dimasak Secara Tradisional
Menurut pengakuan kawan saya, selama 10 tahun lebih bersama JNE, selama itu ia belum pernah mendengar keluhan dari para langganannya mengenai JNE. Itu artinya, menurut saya, selama itu, setidaknya selama 31 tahun JNE memang selalu membersamai UMKM Indonesia.Â
Kawan saya cerita ketika paket itu datang, pelanggannya kerap menginformasikan jika produk sudah diterima dengan selamat dan sesuai waktu. Kalau sudah mendapatkan informasi ini, senyum kawan saya langsung mengembang. Bagaimana pun kepuasan pelanggan adalah hal yang utama.
Terlebih di saat pandemi Covid-19 melanda Indonesia, justru JNE hadir menjadi pahlawan dalam menggerakkan roda ekonomi pusat dan daerah melalui UMKM-UMKM. Di tengah ramainya ekosistem e-commerce atau socio commerce, JNE memegang peranan penting dalam hal logistik.
Maklum saja, sejak pandemi melanda, sejak itu penjualan di marketplace ikut melesat seiring diberlakukannya untuk social distancing dan stay at home. Dengan jangkauan yang lebih luas, JNE mengantarkan produk UMKM hingga ke pelosok-pelosok.Â
Tidak heran, produk kreatif Indonesia kian melesat. Platform e-commerce (bisnis digital) juga marak, bahkan dahsyat dengan segmentasi usaha yang beragam. Di sisi lain, industri kreatif makin mendapat tempat di hati konsumen karena tumbuhnya marketplace hingga penyedia layanan jasa logistik.
Dengan semakin menjamurnya bisnis e-commerce di Indonesia, ditangkap sebagai peluang besar oleh jasa pengiriman JNE. Untuk saat ini, dari data yang tercatat pada situs resmi JNE, jne.co.id, jumlah titik lokasi persebaran outlet JNE ada sekitar lebih dari 6.000 titik dan akan terus bertambah.
Baca juga:Â JNE dalam Kehidupan Saya, Memberi, Menyantuni, Menyayangi
Tidak hanya sekedar memberikan kemudahan dalam pengiriman paket. Bentuk dukungan perusahaan yang berdiri pada 26 November, 31 tahun lalu itu, juga kerap memberikan pelatihan gratis kepada para pelaku UMKM dari seluruh Indonesia. Dalam pelatihan itu, JNE menggandeng sosok inspiratif dalam kemajuan UMKM di Indonesia.Â
JNE dengan filosofi dasar Berbagi, Memberi, dan Menyantuni, mampu menjadikan perusahaan pengiriman terdepan di Tanah Air yang berdaya saing global.
Presiden Direktur JNE M. Feriadi Soeprapto, dalam berbagai kesempatan sering menyampaikan, JNE dalam berbisnis selalu ingin mencari keberkahan. Itu sebabnya, nilai-nilai spiritual yang digagas para founding father, sampai hari ini terus berjalan dan akan konsisten terus dilakukan.
"Dengan #JNE31tahun, JNE akan terus maju dan berkembang serta terus bisa memberikan pelayan terbaik kepada customer. Bersyukur secara bisnis perusahaan terus tumbuh sekalipun dihantam pandemi Covid-19, dan tentunya JNE peduli terhadap masyarakat yang terkena Covid-19," ujarnya.
Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, kerap menyampaikan UMKM adalah pilar yang sangat penting dalam perekonomian Indonesia. Berdasarkan data kementerian yang dipimpinnya, jumlah UMKM saat ini mencapai 64,2 juta dengan kontribusi terhadap PDB sebesar 61,07% atau senilai 8.573,89 triliun rupiah.
Menteri Teten optimistis perekonomian akan terus bangkit dan pulih dengan melihat semangat UMKM, meski pandemi belum juga berakhir. Terlebih saat ini, sudah menuju masa pemulihan. Ia juga optimis kontribusi UMKM terhadap PDB sebesar 63% naik dari kontribusi saat ini yang pada 2021 baru 61%.
Tidak dipungkiri, JNE selalu bersama UMKM, untuk Indonesia tangguh, Indonesia tumbuh. JNE bersama UMKM untuk Indonesia.
#JNE31tahun
#JNEMajuIndonesia #jnecontentcompetition2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H