Di masa pandemi Covid-19, komunitas TaPe uLi juga kerap melakukan kegiatan webinar untuk mengedukasi warga tentang berbagai hal bagaimana kontribusi warga menjaga lingkungan sekitar tetap bersih dan sehat.
Â
TaPe uLi sendiri memiliki misi penyelamatan bumi dari hal terkecil dan terdekat. Seperti pengelolaan sampah rumah tangga melalui bank sampah, pengembangan produk kreatif daur ulang sampah, pengelolaan sampah organik, edukasi tentang lingkungan, pengembangan kawasan peduli lingkungan, dan sebagainya.
Awalnya, kiprah Komunitas ditandai dengan beroperasinya Bank Sampah di 5 titik wilayah Kecamatan Cipayung, Kota Depok, Jawa Barat. Bank sampah ini sendiri sudah menyebar ke banyak titik di Kota Depok. Bermitra dengan bank sampah unit dan bank sampah induk.
Bank Sampah adalah program masyarakat mandiri dalam menyelesaikan persoalan pengelolaan sampah di lingkungannya, khususnya sampah non organik yang masih dapat didaur ulang. Â
Biasanya, Bunda Lela, tetangga saya itu, sering menginformasikan di group warga jika Bank Sampah sudah dibuka. Warga diperkenankan untuk menyetor. Bank sampah ini terbuka juga untuk warga di luar kompleks perumahan.
Sebagaimana namanya, Bank Sampah, ya bank berisi sampah. Mekanismenya mirip dengan bank konvensional. Warga menyetor sampah ke bank, lalu ditimbang, nilainya dikonversi dengan sejumlah uang. Uang ini disimpan di bank sampah.
Warga yang menabung bank sampah diberi buku tabungan untuk mencatat setiap transaksi. Warga juga dapat meminjam uang yang nantinya dikembalikan dengan sampah seharga uang yang dipinjam.
Sampah yang ditabung ini nantinya akan dijual di pabrik yang sudah bekerja sama dengan PKK RW. Sedangkan plastik kemasan dibeli ibu-ibu PKK untuk didaur ulang menjadi barang-barang kerajinan. Lalu hasil kerajinan ini dijual atau diikutkan dalam kegiatan pameran.
Sedangkan sampah residu diserahkan dan kemudian dikelola oleh TPA. Untuk sampah organik sudah dikelola oleh Pemkot Depok di UPS (unit pengelolaan sampah) yang nantinya menjadi kompos.
Bank Sampah ini mendapat sambutan hangat dari warga dan masyarakat di luar kompleks, termasuk pemulung yang mencari barang bekas di lingkungan kompleks rumah. Selain lingkungan menjadi bersih, juga dapat menambah penghasilan.