Shalat ala kadarnya hanya memenuhi syarat wajib saja, itu pun dilakukan dalam keadaan tergesa-gesa, sudah itu di akhir waktu. Bagaimana juha dengan infaq yang kita keluarkan, ala kadar juga?Â
Kita tidak dilarang untuk menikmati kesenangan, semisal menonton bola, tapi jangan sampai melalaikan kita untuk beribadah. Jangan sampai kita larut dalam kesenangan duniawi itu. Yang tidak boleh itu jika sampai "tenggelam".Â
"Mengharapkan surga itu tidak cukup dengan angan-angan tapi harus dibuktikan. Setidaknya bagaimana kita selalu menjalankan perintah-perintah Allah dan apa yang dilarang tidak kita langgar," tambahnya.
Allah juga mengingatkan kita untuk segera melakukan kebaikan-kebaikan jika kita melihat ada peluang untuk melakukan kebaikan tersebut. Bukan dengan menunda-nunda.Â
Jika kita menunda-nunda maka orang lain yang akan bersegera melakukan kebaikan tersebut. Dan, orang lain tersebut yang akan mendapatkan pahala, bukan kita.Â
Seperti yang Allah sampaikan bahwa Allah akan mengganti suatu kaum dengan kaum yang lebih baik. Nah, seperti itu jika kita menunda suatu kebaikan. Kalau bukan kita yang melakukan, ya orang lain.
Misalnya, di jalan kita lihat ada paku atau batu, kita segera singkirkan. Kita ambil paku atau batu itu, pindahkan ke tempat yang sekiranya tidak membuat orang celaka.Â
Atau kita pungut sampah di jalan lalu buang ke tempat sampah. Kalau bukan kita yang mengerjakan, ya akan dikerjakan oleh orang lain. Yang mendapat pahala ya orang lain itu.Â
"Kalau ada peluang untuk berbuat kebaikan, segera, agar dapat pahala, jangan sampai kita masbuk atau keduluan orang. Kesempatan hidup kita inilah yang terbaik, yang harus bisa kita gunakan untuk beramal soleh menjadi yang lebih baik," lanjutnya.
Masbuk dalam shalat berjamaah masih lebih baik. Kita masih mendapatkan pahala. Meski nilai pahalanya tentu saja tidak sama dengan orang yang mengikuti jamaah dari awal.Â
Bagaimana jika masbuk saat imam sudah dalam posisi duduk tahiyat akhir? Jelas tidak bisa. Kita harus shalat sendiri dan tentu saja tidak ada pahala shalat berjamaah yang kita dapatkan. Meski niat berjamaah tetap dicatat sebagai pahala.Â