Jika suhu di atas 37 derajat selsius, siswa diminta untuk pulang dan mengikuti pembelajaran secara daring di rumah. Kalau suhu tubuhnya normal baru siswa diperkenankan masuk ke sekolah.Â
Sebelum masuk ke kelas, para siswa memberi salam kepada guru yang menyambut mereka. Setelah itu, mencuci tangan memakai hand sanitizer, baru masuk ke kelas.Â
Jarak saat mengantre untuk mencuci tangan dan saat duduk di bangku harus diperhatikan. Ketentuan menjaga jarak di sekolah minimal 1,5 meter dengan diberikan tanda pembatas sebagai pengingat.
Tidak ada jam istirahat selama 2 jam pembelajaran. Para murid harus langsung pulang ke rumah masing-masing setelah pembelajaran. Dilarang berkumpul bersama teman-teman untuk menghindari terjadinya kerumunan.
Setelah pembelajaran usai, guru harus segera mencuci tangan pakai sabun di tempat cuci tangan yang sudah disediakan di depan ruang kelas. Ruang kelas juga harus segera dibersihkan menggunakan cairan disinfektan.
Adanya simulasi ini disambut antusias para siswa. Mereka seolah kembali melihat "dunia" setelah "terkurung" di rumah selama hampir dua tahun ini karena pandemi Covid-19. Kembali berjumpa dengan guru dan kawan tentu saja menjadi hal yang sangat membahagiakan.
Anak saya saja merasa senang dengan adanya simulasi PTM terbatas ini. Rasanya dia tidak sabar bulan segera berganti.Â
Anak saya bilang kalau belajar secara tatap muka  enak, pembelajaran lebih mudah dipahami.Â
Baca juga: Oktober, Sekolah di Kota Depok Siap-siap PTM Terbatas