Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Bila Bayi Berusia 21 Hari Terpapar Covid-19

2 Agustus 2021   16:26 Diperbarui: 2 Agustus 2021   17:45 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Isolasi mandiri seperti halnya orang dewasa bisa dilakukan selama 10 hari jika tidak bergejala dan ditambah 3 hari dari gejala terakhir muncul, jika bergejala.

Bagaimana panduan isoman pada bayi positif Covid-19? Dr. Tubagus Rachmat Sentika, Sp.A, MARS, yang berpraktek di RS Premier Bintaro, dalam kesempatan webinar, memberikan panduan.

Kata Tim Ahli Komisi Perlindungan Anak Indonesia 2010-2013, ini pada bayi, tetap berikan ASI eksklusif. Baik ibu dengan konfirmasi positif atau negatif Covid-19 bisa memberikan ASI pada bayi. 

Jika ibu negatif Covid-19, maka gunakan masker saat menyusui bayi. Jika ibu positif Covid-19 tetap disarankan memakai masker saat menyusui.

Pastikan juga cuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum memberikan ASI. Ibu dan bayi yang positif Covid-19 bisa dirawat bersama bayi dalam satu ruangan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.

Baca juga: Jangan Panik, Begini Ketika Harus Isoman di Rumah

Ia mengingatkan untuk segera bawa anak ke RS atau fasilitas kesehatan terdekat bila anak menunjukkan gejala perburukan. Misalnya, anak lemas, banyak tidur, napas cepat, saturasi oksigen di bawah 95%.

Atau mata merah, ruam, leher bengkak, demam tinggi, kejang, tidak bisa makan dan minum, jarang buang air kecil, dan terjadi penurunan kesadaran.

"Segera hubungi dokter spesialis anak untuk berkonsultasi tentang kondisi anak," kata dokter yang pernah menjabat Deputi Kesejahteraan dan Perlindungan Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak periode 2002-2006.

Jika tidak ingin ke RS, saat ini sudah tersedia berbagai macam telemedicine yang dapat diakses dengan mudah melalui ponsel.

"Jangan pernah membuat keputusan sendiri dalam memberikan obat. Tetap ikuti resep dokter untuk menghindari pengobatan yang salah," tegasnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun