"Padahal, batuk karena virus atau bakteri bisa menulari ke orang sekitarnya. Sekarang saat himbauan pakai masker sangat masif masih banyak yang tidak pakai," keluh dr. Zaenal yang pernah menjabat anggota Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN), ini Kamis (15/7/2021).
Karena itu, pada musim pandemi, sebaiknya setiap orang diajak memeriksakan diri untuk swab antigen atau PCR bila merasakan ada gejala menyerupai Covid-19. Kita harus mencurigai diri sendiri jika memiliki gejala klinis Covid-19.Â
Yang menjadi pertanyaan saya, mengapa itu bisa terjadi?Â
Seharusnya kan ketika seseorang sudah memiliki gejala klinis Covid-19, hasil swab antigennya positif. Terlebih hasil swab antigen ini menjadi langkah awal untuk penanganan Covid-19.Â
Tes Covid-19 penting dilakukan untuk mendeteksi infeksi virus corona pada orang yang merasakan gejala Covid-19, atau melakukan kontak erat dengan orang yang positif Covid-19.
Swab antigen dapat mendeteksi protein spesifik dari virus corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19. Sedangkan tes PCR mampu mendeteksi materi genetik virus corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.
Kalau hasil swab antigen negatif tetapi memiliki gejala klinis Covid-19, maka segeralah melakukan test PCR untuk memastikan.
Tidak Swab Antigen, tapi bergejala atau ada kontak fisik, maka lakukan isolasi mandiri selama 7 hari
Tetapi jika tidak memungkinkan untuk melakukan swab antigen atau test PCR karena terbentur dana, maka sebaiknya memutuskan untuk isolasi mandiri selama minimal 7 hari.Â
Pemeriksaan swab antigen seharusnya akan mendeteksi penanda protein yang unik di permukaan virus SARS-CoV-2. Pemeriksaan ini tidak membutuhkan banyak peralatan laboratorium, bisa memberikan hasil hanya dalam waktu 15 menit, dan memiliki harga yang lebih terjangkau jika dibandingkan dengan pemeriksaan PCR.
"Maka dari itu, saya sarankan, ketika kita ada kontak erat, misal habis makan bareng, tetap isolasi mandiri sekitar tujuh hari. Nanti kalau tidak ada gejala, boleh beraktivitas. Tetapi kalau ada gejala, isolasi dilanjutkan sampai 14 hari dan diperiksakan ke dokter," ujarnya.