Menurut saya, beberapa yang saya sebutkan tadi, adalah salah satu dampak PJJ sebagaimana dikemukakan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Makarim, yaitu adanya potensi learning loss atau kehilangan kesempatan pembelajaran bagi siswa.
Namun, kalau saya pikir-pikir, ada yang lebih berbahaya dari learning loss, yakni loss generation jika PTM tetap dilaksanakan. Bagaimana pun, PTM meski terbatas menanggung banyak risiko.Â
Jadi, keselamatan nyawa anak didik menjadi pertimbangan utama dan hal penting agar tidak terjadi "hilangnya satu generasi".
Lebih baik pemerintah meningkatkan kualitas PJJ daripada memaksakan PTM terbatas yang justeru akan memunculkan kekhawatiran baru: loss generation.
Terlebih berdasarkan Data Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok, penyebaran Covid-19 di Kota Depok semakin mengganas. Saat ini, telah terjadi lonjakan sebanyak 653 kasus pada Minggu (20/6/2021) kemarin.Â
Angka tersebut nyaris didominasi anak di bawah umur, dengan rincian 37 kasus, di antaranya balita.
Tidak terbayangkan jika dipaksakan PTM terbatas di tengah meledaknya kasus Covid-19, anak-anak terpapar, yang tanpa disadarinya menulari ke teman-temannya, dan teman-temannya menularinya ke yang lain. Bagaikan lingkaran setan.
Ya sudahlah saya mah manut saja, mau bagaimana lagi? Ini demi kebaikan bersama: anak-anak, tenaga pendidik, keluarga, masyarakat, Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H